100 Hari Luthfi-Yasin : Luncurkan Kartu Zilenial, Kartu Serba Gratis untuk Anak Muda

SEMARAN, epurworejo.com – Duet Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin (Luthfi-Yasin) dalam perjalanan 100 hari di provinsi Jawa Tengah, juga memberi peluang generasi Zilenial untuk berkarya melalui program Kartu Zilenial.

Kartu Zilenial merupakan wadah baru bagi pengembangan diri pemuda-pemudi Jawa Tengah yang berumur 16 hingga 30 tahun. Program untuk anak muda yang ingin berkembang dan bertumbuh. Baik di bidang kewirausahaan, keterampilan, digital, maupun komunitas. Anak-anak yang diberi peluang baru untuk mengembangkan ide-ide brilian. Anak muda yang ingin menjadi bagian generasi inovatif yang siap menciptakan perubahan.

Program kreatif besutan Luthfi-Yasin ini resmi diluncurkan pada Rabu, 23 April 2025, di Taman Cerdas Jebres, Solo. Anak-anak muda menyambut dengan suka cita. Mereka berebut untuk mendaftarkan diri.

“Untuk menjawab kebutuhan anak muda, kami luncurkan Kartu Zilenial. Kartu ini bisa dipakai untuk mengakses berbagai kegiatan anak muda yang ada di dalamnya. Kartu Zilenial memberikan akses kepada pemuda untuk mengikuti pelatihan keterampilan, pengembangan kewirausahaan, serta berbagai aktivitas produktif lainnya. Tidak hanya itu, pemegang kartu juga mendapatkan fasilitas pendukung seperti akses internet gratis dan ruang diskusi yang tersedia di setiap kecamatan sebagai ruang bertumbuh dan berkolaborasi,”kata gubernur Jateng Ahmad Luthfi, saat launching program ini.

Bagi anak muda yang memenuhi syarat dapat mendaftarkan diri melalui laman resmi simudaperwira.jatengprov.go.id. Juga bisa askes melalui laman Zilenial Jateng.Id. Dengan hadirnya program ini, diharapkan pemuda Jawa Tengah semakin terfasilitasi untuk berkembang secara kreatif, mandiri, dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Untuk mempermudah akses, Kartu Zilenial juga membuat aplikasi Zilenial Jateng yang bisa diunduh di Google Play Store. Semua program dan teknis penggunaan kartu Zilenial sudah disiapkan di aplikasi tersebut.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Muhamad Masrofi SSos MSi mengatakan, program Kartu Zilenial menjadi bagian program Disporapar Jateng. Program ini baru berjalan sekitar satu bulan, sejak diluncurkan 23 April 2025. Namun hingga kini sudah ada 743 anak muda yang mengakses kartu tersebut. Semua pemegang kartu bisa memanfaatkan program yang ditawarkan dengan gratis.

“Ini respon yang baik dari anak muda kita yang tertarik dengan program Kartu Zilenial, sebab banyak program anak muda yang ditawarkan, mulai pengembangan ide hingga pelatihan digital dan enter preneur anak muda. Kalau untuk target, kami targetkan sebanyak-banyaknya anak muda bergabung di tahun 2025,” katanya.

Ketua Umum Zilenial Jateng, Berty Diah Rahmana SH MKn yang menggawangi program ini mengatakan, sementara ini ada enam program dalam Kartu Zilenial. Program pertama, adalah Pelatihan Kewirausahaan Pemuda berbasis Klaster.
Program pelatihan kerjasama Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tersebut ditujukan untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan pemuda melalui pendekatan klaster sektor usaha. Materi pelatihan meliputi digital marketing, pengembangan produk, manajemen usaha, dan strategi pemasaran modern. Sasaran anak usia 16-30 tahun yang sedang menjalankan usaha. Model pelatihan disesuaikan dengan karakteristik usaha di masing-masing klaster.

Program kedua, Pelatihan Digital Marketing Non Boarding. Program ini kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Adapun yang sedang berjalan adalah pelatihan gigital marketing non boarding bersama BLK Semarang 2 secara gratis.

“Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan digital marketing, khususnya bagi pemilik usaha atau calon wirausaha yang ingin mengembangkan bisnis secara online,” jelas Berty.

Program ketiga, Pelatihan Juru Sembelih Halal. Pelatihan kerja sama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah. Pelatihan dirancang khusus untuk generasi muda yang peduli dengan pentingnya kesejahteraan hewan dan kehalalan proses penyembelihan.

“Di pelatihan ini, kaum zilenial mempelajari prinsip-prinsip syariat dalam penyembelihan hewan yang benar. Teknik-teknik penyembelihan yang higienis dan aman. Juga cara memastikan kualitas dan kehalalan daging yang sesuai dengan standar. Semua diberikan oleh orang yang ahli di bidangnya,” imbuh Berty.

Program keempat, adalah Wirausaha Santri dan Pondok Pesantren. Program ini kerja sama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah. Melalui Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, menginisiasi program wirausaha produktif yang melibatkan santri dan lingkungan pondok pesantren.

“Fokus program ini pengembangan wirausaha di bidang makanan dan minuman. Pemberdayaan santri dalam usaha kerajinan tangan,”katanya.

Dengan bentuk kegiatan, di antaranya pelatihan kewirausahaan dan keterampilan, bantuan modal dan peralatan usaha, pendampingan usaha di lingkungan pesantren.

“Program ini bertujuan mendorong kemandirian ekonomi pesantren serta menciptakan santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga tangguh secara ekonomi,” jelasnya.

Baca Juga :  Dilatih Selama Dua Minggu, 35 Paskibraka Jateng Tahun 2024 Dikukuhkan

Program kelima, adalah Fasilitasi Bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Kerjasama Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, melalui Bidang Penanganan Fakir Miskin, program ini memberikan fasilitasi bantuan usaha melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Program ini ditujukan bagi keluarga miskin yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Tujuan kegiatan ini meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga miskin. Memberdayakan kelompok masyarakat melalui kegiatan usaha produktif. Mendorong terciptanya wirausaha baru berbasis kelompok.

Bentuk dukungan pemerintah provinsi, berupa bantuan peralatan atau modal usaha sesuai jenis usaha kelompok. Pendampingan dan pelatihan usaha. Monitoring dan evaluasi perkembangan usaha.

“Program KUBE menjadi langkah nyata untuk pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan dan gotong royong,” sambung Berty.

Program keenam, adalah Pelatihan Hospitality dan Bahasa. Kerjasama Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang 1, di bawah naungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, program ini menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan di bidang pariwisata, perhotelan, kuliner, dan bahasa asing.

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi generasi muda agar siap bersaing di industri hospitality, baik di dalam maupun luar negeri.

Jenis pelatihan yang tersedia, kata Berty, ada pelatihan Commercial Cookery, yakni pelatihan teknik memasak profesional untuk kebutuhan restoran, hotel, dan katering. Pelatihan Housekeeping, pelatihan keterampilan penataan dan kebersihan kamar serta area hotel lainnya sesuai standar industri. Pelatihan Barista, teknik meracik kopi, pelayanan pelanggan, serta pengenalan alat-alat coffee shop. Pelatihan Tour Guide, keterampilan menjadi pemandu wisata yang profesional dengan kemampuan komunikasi dan wawasan budaya.

Lalu ada pelatihan Front Office, yakni pelatihan pelayanan tamu, administrasi, dan sistem operasional bagian resepsionis hotel. Pelatihan Waiters, teknik pelayanan makanan dan minuman di restoran dan hotel, termasuk etika kerja dan komunikasi.

Lalu pelatihan Bahasa Korea dan Bahasa Jepang, pelatihan bahasa asing untuk menunjang karier di industri pariwisata maupun peluang kerja ke luar negeri.

“Program ini memberi bekal keterampilan praktis dan profesional yang sangat dibutuhkan di dunia kerja modern. Cocok banget buat Zilenial yang ingin berkarier atau membangun usaha di sektor hospitality dan pariwisata,” ujarnya.

Salah satu penerima manfaat Kartu Zilenial, Muhammad Danu Abdhilah Ramadhan mengaku, banyak manfaat yang dia terima setelah mengakses Kartu Zilenial. Terutama pelatihan soft skill dan hard skill. Meski baru mulai bulan Mei, dia sudah merasakan program awal pelatihan digital marketing.

“Program yang saya ikuti saat ini adalah pelatihan digital marketing di BLK Semarang. Daftarnya melalui online di aplikasi Zilenial Jateng, programnya sedang berjalan di bulan Mei,” kata pemuda Salatiga ini.
Dia merasa gabung Kartu Zilenial bisa mengupgrade skill yang dia punya di bidang usaha. Menurutnya ini “the real” ngopeni dan ngelakoni generasi Z dan milenial di Jawa Tengah.

Begitupun yang dirasakan Yusuf Hadi Prapanca. Pemuda asal Pati yang sedang kuliah di Undip ini mengaku penasaran dengan Kartu Zilenial. Terutama dengan adanya program internet gratis dan ngopi gratis.

“Program kartu zilenial ini selalu disuarakan Bapak Gubernur saat masih kampanye dan debat di TV. Terutama dengan kartu ini kita bisa dapat internet dan ngopi gratis. Tapi untuk saat ini masih tahap uji coba memang,” kata Yusuf.

Manfaat lain kartu ini menurutnya anak muda yang ingin memulai usaha bisa mendapatkan bantuan dana. Dia sendiri sedang menyiapkan program usaha dengan dana bantuan tersebut.

Pengguna Kartu Zilenial lainya, Aurel Viona Pyanisa Sandi, mengaku manfaat kartu Zilenial sangat terasa untuk dia dan anak muda. Terutama dalam peningkatan soft skill secara gratis. Dia bisa ikut pelatihan yang relevan dengan minatnya tanpa perlu membayar. Seperti pelatihan kewirausahaan, digital marketing, dan pengembangan diri.

“Saya pribadi pernah ikut program pelatihan kewirausahaan, yang membahas cara memulai usaha, menyusun model bisnis, sampai strategi pemasaran digital. Sangat aplikatif, khususnya saya yang aktif di dunia usaha. Saya juga jadi lebih percaya diri dalam mempresentasikan ide bisnis. Selain itu, mendapat jaringan baru dari sesama peserta,” jelasnya.

Menurutny, yang menarik dari program ini adalah fleksibilitasnya. Program bisa disesuaikan dengan preferensi dan minat masing-masing peserta. Jadi tidak harus semua ikut kegiatan yang sama.
“Ini bikin kami sebagai Gen Z merasa dihargai dan didukung sesuai potensi masing-masing,” ungkap Aurel. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed
Loading RSS Feed