PURWOREJO, epurworejo.com – Komisi III DPRD Kabupaten Purworejo mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk lebih serius dalam mengelola potensi ekonomi dan pariwisata dari Festival Layang-Layang Internasional di Pantai Ketawang, Grabag.
Secara khusus Komisi III yang dipimpin Tursiyati melakukan kunjungan ke balai desa Ketawangrejo untuk menyerap berbagai aspirasi dari pihak desa yang ditemui oleh kepala desa setempat, Supriyanto, pekan lalu.
Menurutnya, meskipun festival berlangsung meriah dan mencatat lonjakan pengunjung hingga 25 ribu orang, sejumlah catatan penting perlu menjadi perhatian Pemkab. Salah satunya adalah potensi pendapatan daerah dari sektor parkir yang belum tergarap maksimal.
“Pengelolaan parkir belum dipegang Pemkab. Padahal potensinya besar. Ini harus jadi perhatian. Harus ada regulasi agar pengelolaannya bisa diambil alih pemerintah daerah,” kata Tursiyati, Jumat (25/7/2025).
Tursiyati juga mengungkapkan adanya usulan dari Pemerintah Desa Ketawangrejo terkait peningkatan status jalan menuju lokasi wisata. Jalan yang masih berstatus jalan desa itu telah diajukan untuk menjadi jalan kabupaten sejak puluhan tahun lalu, namun belum terealisasi.
“Ini penting. Tanpa sarana prasarana yang layak, pengembangan wisata akan selalu terbatas. Jalan menuju Ketawang harus segera ditingkatkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, dari total sekitar 25 ribu pengunjung, hanya sekitar 17 ribu yang bisa difasilitasi dengan baik. Sisanya, sekitar 8 ribu pengunjung mengalami kondisi semrawut akibat keterbatasan fasilitas.
“Panitia menyampaikan, karena anggaran tahun ini lebih kecil dibanding tahun lalu, pelayanan kepada pengunjung jadi kurang maksimal,” tambahnya.
Tursiyati juga menyarankan agar penempatan stan UMKM dievaluasi. Menurutnya, stan sebaiknya tidak ditempatkan di dalam area acara, melainkan di sepanjang jalur pejalan kaki agar lebih mudah dijangkau dan terlihat oleh pengunjung.
“Ini juga masukan dari Pak Kades. Kalau stan ditempatkan di jalur utama, akan lebih strategis. Pengunjung langsung melihat stan dan produknya saat datang,” ujarnya.
Ia menegaskan, sebelum pelaksanaan event serupa di masa mendatang, perlu ada konsolidasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD). “Festival ini punya potensi luar biasa. Tapi harus dikelola serius agar bisa menjadi sumber PAD. BPKPAD juga harus dilibatkan, terutama dalam hal pajak parkir dan potensi pendapatan lain,” jelas Tursiyati. (*)
Baca Berita Pantura

