PURWODADI, epurworejo.com – Pemerintah Kabupaten Purworejo mengapresiasi kolaborasi dan peran serta berbagai pihak dalam rangka mendukung terwujudnya program ketahanan pangan di Kabupaten Purworejo.
Hal tersebut disampaikan Bupati Purworejo, Yuli Hastuti SH, saat meresmikan secara simbolis enam sumur bor Program Bakti Sosial Penyediaan Air untuk Pertanian dan Air Minum, hasil kerja sama dari Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Alumni SMA Negeri 1 Purworejo (Muda Ganesha), serta Alumni SMP Negeri 8 Purworejo (Ikadela), yang berlangsung di Balai Desa Purwodadi Kecamatan Purwodadi, Jumat (31/10/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Purworejo menyampaikan apresiasi atas program bakti sosial tersebut. Menurutnya penyediaan air bersih dan air untuk pertanian merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang sangat vital.
Program ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara dunia pendidikan, alumni, dan masyarakat dalam menjawab tantangan kebutuhan air, terutama di wilayah yang rawan kekeringan.
“Langkah ini sejalan dengan semangat Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk memperkuat ketahanan air dan ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan bahwa Purworejo memiliki potensi sumber daya air yang melimpah, namun pemanfaatannya harus dilakukan secara cermat dan berkelanjutan.
“Melalui pembangunan sumur bor ini, diharapkan kebutuhan air pertanian dapat terpenuhi, hasil panen meningkat, dan masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di musim kemarau,” harapnya.
Bupati juga berharap, kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus bergotong royong dan berinovasi dalam menyelesaikan persoalan masyarakat. Kolaborasi antara akademisi, alumni, dan pemerintah merupakan bentuk nyata sinergi untuk kemajuan daerah.
Sementara itu, Dekan Sekolah Pascasarjana UGM Prof Ir Siti Malkhamah, menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya dalam penyediaan sumber air untuk pertanian dan air minum. Pada Januari 2025, pihaknya telah meresmikan satu sumur bor di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano yang saat ini sudah mengaliri kurang lebih 5 hektar lahan sawah dan mampu mencukupi tiga kali masa tanam.
“Sebelum adanya program air bersih masyarakat setempat kesulitan air terutama pada musim kemarau, bahkan harus antri di sumber mata air sampai tengah malam, saat ini air bersih mengalir selama 24 jam,” jelasnya.
Selanjutnya, pada program periode kedua tahun 2025 ini, pihaknya membangun 6 sumur yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu 2 sumur bor di Desa Mendiro Kecamatan Ngombol, 3 sumur bor di Desa Purwodadi, dan 1 sumur bor di Desa Bagelen. Selain itu juga terdapat pengadaan air bersih di Desa Girimulyo, Kecamatan Kemiri.
“Ke depan, sinergi kemitraan ini terus berlanjut, di wilayah lain di Kabupaten Purworejo dalam pemenuhan air bersih. Sekaligus menyukseskan program pemerintah dalam ketahanan pangan serta swasembada beras nasional,” pungkasnya. (*)
Baca Berita Pantura








