PGSD UMPWR Gelar Semnas, Mendikdasmen Bedah Deep Learning

PURWOREJO, epurworejo.com – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) menggelar kegiatan rutin tahunan nasional, Seminar Nasional PGSD 2025, berkaitan dengan pendekatan kurikulum yang sedang hangat dibincangkan yakni Deep Learning. Tema yang diangkat adalah “Pendekatan Deep Learning pada ‘Pembelajaran Sekolah Dasar di Era Abad 21” di Ruang Seminar Kampus Sucen UMPWR Kamis (22/05/25).

Ketua panitia seminar, Suyoto, M.Pd., dosen PGSD UMPWR mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang diadakan setiap tahun oleh Prodi PGSD UMPWR yang pada tahun ini menghadirkan tokoh-tokoh penting sebagai narasumber, yaitu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen-RI) Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Prof. Suyanto, M.Ed., Ph.D., Guru Besar Emeritus UNY dan Prof. Dr.Siska Desy F, M.Si., guru besar UMPWR, seminar nasional dibuka oleh Wabup Purworejo Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom.,M.Si.

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Seminar ini kami selenggarakan untuk menginformasikan memperkenalkan lebih dalam konsep deep learning kepada guru-guru, mahasiswa, dan pemangku kepentingan pendidikan dasar, terutama di wilayah Purworejo dan sekitarnya. Ini bukan kurikulum baru, tetapi pendekatan yang lebih mendalam dan bermakna dalam proses pembelajaran,” kata Suyoto disela-sela kegiatan.

Beliau menambahkan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kontribusi akademik dalam menyambut kebijakan pendidikan nasional serta penyesuaian kurikulum pada pemerintahan yang baru.

Agenda diikuti diikuti kurang lebih 532 peserta dari unsur mahasiswa, guru dan umum ini berlangsung secara luring dan daring yang terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, mahasiswa PGSD semester 2 dan 6, Pimpinan Daerah Muhammadiyah – Aisyiyah, Ketua Majelis dan Lembaga, Perwakilan Pimpinan Cabang MuhammadiyahAisyiyah se-Kabupaten Purworejo, Kepala sekolah SD, serta masyarakat umum. Tercatat sekitar 150 peserta bertindak sebagai pemakalah.
Pada kesempatan tersebut, Mendikdasmen Abdul Mu’ti membahas tentang Deep Learning, yakni pendekatan belajar yang menekankan pemahaman mendalam, penguasaan kompetensi, dan keterlibatan aktif siswa.

Abdul Mu’ti menyebut, pembelajaran mendalam ini sebuah kebijakan dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan di tingkat pendidikan dasar dan menengah dengan pendekatan mindful learning (belajar dengan kesadaran penuh), meaningful learning (belajar dengan makna), dan joyful learning (belajar dengan kegembiraan) serta bukan hasil adopsi dari luar negeri.

“Saya tegaskan, pembelajaran mendalam ini bukan kurikulum baru, tapi pendekatan dalam pembelajaran yang bisa diterapkan baik dalam kurikulum K13 maupun dalam kurikulum merdeka. Ini merupakan bagian dari kekayaan khasanah pendidikan Indonesia sendiri, meskipun memang juga diterapkan di negara-negara maju serta bukan hasil adopsi dari luar negeri. ,” ujar Abdul Mu’ti.

Menteri Abdul Mu’ti menambahkan, bahwa pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar secara lebih mendalam, memahami esensi materi, dan membentuk karakter serta akhlak mulia.

“Karena itu kita berusaha dengan pembelajaran yang mendalam ini murid-murid dapat belajar dengan penuh semangat dan antusias,” paparnya.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi S.I.Kom M.Si yang hadir dalam seminar juga memberikan arahan terkait pentingnya pergeseran paradigma pendidikan dengan berbagai perkembangan teknologi yang menyertainya. Dion menekankan bahwa tenaga pendidik adalah tulang punggung dalam menciptakan generasi emas Indonesia 2045. Beliau juga menyampaikan kekaguman serta apresiasinya kepada Mendikdasmen yang kali ini yakni pada kunjungan pejabat di Kabupaten Purworejo menginapnya di hotel atau penginapan di daerah Kulon Progo hal ini berbeda yang dilakukan oleh Mendikdasmen.

Baca Juga :  Caleg DPRD Partai NasDem Dicoret dari DCT

“Biasanya menteri pejabat yg datang ke Purworejo nginap nya di Kulonprogo tetapi menteri pendidikan dasar dan menengah menginapnya di dalam Purworejo. Kita beri apresiasi bersama”,ungkapnya mengawali sambutan.

Lanjutnya, beliau menceritakan kisah hidupnya yang belajar ketika di bangku sekolah menengah pernah diberi pengarahan oleh guru beliau tentang belajar sejarah yang tidak sekedar membaca dan menghafalkan saja tetapi beliau sekelas dibagi dalam 3 kelompok masing-masing kelompok diberi tugas membaca mendalam tentang buku Di Bawah Bendera Revolusi-nya Soekarno, Biografi-nya Muhammad Hatta dan Biografi-nya Sutan Syahrir selama sepekan. Kemudian masing-masing mempersonalisasi seperti tokoh-tokoh tersebut dan berdebat berkaitan berbagai macam hal.

Pemerintah daerah juga mengungkapkan dukungan terhadap kebijakan penataan guru agar penempatannya lebih dekat dengan tempat tinggal.

“Pembelajaran mendalam ini menekankan pemahaman, bukan sekadar hafalan. Siswa diajak untuk memahami apa yang dipelajari. Maka para tenaga pendidik diminta untuk memotivasi siswa, untuk memberikan pemahaman kepada siswa tidak hanya sekedar menghafal, jadi menghafalnya tetap penting karena itu memang harus dibutuhkan tetapi tidak hanya sekedar menghafal tapi siswa-siswi kita ini diharapkan dari menghafal ini juga memahami apa yang dihafalkan memahami apa yang dia pelajari, sehingga ini bisa memotivasi mereka untuk nantinya mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di sekolah. Ini yang kita butuhkan. Maka, Kabupaten Purworejo siap 100 % mendukung program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI.” tuturnya.

Pemerintah daerah juga tengah melakukan pemetaan kebutuhan dan domisili guru, agar kinerja mereka lebih optimal.

Sesuai kebutuhan dan skala prioritas. Bayangkan ada guru dari Kaligesing harus mengajar di Bruno, menempuh 120 km setiap hari. Ini tentu melelahkan dan mempengaruhi kualitas pembelajaran. Karena itu kami prioritaskan penempatan berdasarkan jarak yang rasional,” jelasnya.

Dijelaskan Dion Agasi, kebijakan tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 1 Tahun 2025, yang memberikan keleluasaan bagi guru PNS dan P3K untuk ditempatkan lebih dekat dengan domisili, termasuk ke sekolah swasta bila diperlukan dan sesuai kebutuhan wilayah.

“Ya, hal ini akan segera diterapkan, karena peraturan dari menterinya sudah ada,” tandas Dion.

Di sela-sela agenda ditampilkan pula Tarian Pesisiran Khas Semarang oleh Mahasiswi PGSD Sem.4 UMPWR.

Pada sesi 2 Prof. Suyanto, M.Ed., Ph.D., Guru Besar Emeritus UNY membedah Mendesain Pembelajaran Deep Learning di Sekolah Dasar memulai dengan memaparkan latar belakang, mengapa perlu pendekatan ini di sekolah dan berbagai macam penerapan praktisnya.

Sedangkan Prof. Dr.Siska Desy F, M.Si., guru besar UMPWR membedah Peran Strategis Teknologi dalam Pendekatan Deep Learning di Sekolah Dasar dengan mempawarkan dimulai dengan motivasi menjadi guru altruistik, tantangan pendidikan dalam isu globalisasi, prinsip penggunaan teknologi dalam pendekatan deep learning dan penerapan teknisnya di sekolah dasar seperti apa.

Setelah seminar nasional yang diadakan dalam ruang bersama dilaksanakan seminar presentasi pemakalah yang diadakan di ruang-ruang kelas yang telah disediakan oleh panitia. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed