PURWOREJO, epurworejo.com – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Purworejo menegaskan peran strategisnya dalam menekan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan kasus stunting di Kabupaten Purworejo. Komitmen itu ditegaskan dalam Seminar Ilmiah yang digelar di Pendopo Agung Purworejo, Sabtu (19/7/2025), dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 IBI.
Mengusung tema “Kendalikan AKI, AKB, dan Stunting, Wujudkan Generasi Emas yang Sehat”, kegiatan ini turut dihadiri Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH, jajaran pengurus IBI, serta ratusan bidan dari berbagai wilayah.
Ketua IBI Kabupaten Purworejo, Marjiyah SKM MM, menyampaikan bahwa rangkaian peringatan HUT IBI tahun ini tidak hanya berupa seminar, tetapi juga diisi dengan aksi nyata. Salah satunya adalah kegiatan “OPOR Bu Bidan” (Organisasi Profesi Peduli Perempuan), dengan menempatkan bidan di sejumlah posko layanan publik, termasuk Pos Kesehatan Loano, Terminal Purworejo, hingga Pantai Dewaruci.
“Selain itu kami juga mengadakan Bakti Sosial Pelayanan KB Mandiri selama satu bulan penuh, baik di instansi pemerintahan, swasta, maupun di klinik-klinik serta 6 Praktik Mandiri Bidan (PMB),” ujar Marjiyah.
Menurutnya, antusiasme masyarakat terhadap pelayanan KB masih tinggi. “Ternyata Safari KB masih sangat dibutuhkan. Dengan jumlah bidan aktif sekitar 734 orang, kami siap hadir memberikan layanan terbaik,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH mengapresiasi kiprah para bidan yang dinilainya memiliki peran sentral dalam menjaga kualitas kesehatan masyarakat.
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga bentuk refleksi atas dedikasi para bidan dalam mendampingi masyarakat, khususnya ibu dan anak,” ujarnya.
Bupati menambahkan, bidan tidak hanya bertugas di layanan klinis, tetapi juga menjadi garda depan dalam edukasi, deteksi dini, dan advokasi kesehatan di tingkat keluarga dan komunitas.
“Peran bidan sangat dibutuhkan, terutama di tengah berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim dan dinamika sosial yang berpengaruh pada kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi profesi seperti IBI.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi bersama IBI menjadi kunci dalam membangun Purworejo yang sehat dan kuat hingga ke pelosok desa,” tegas Yuli Hastuti. (*)
Baca Berita Pantura

