PURWOREJO, epurworejo.com – Anggota Komisi III DPRD Purworejo, Abtadiussholikhin menanggapi wacana pembukaan dua arah di Jalan Mayjen Sutoyo, dari depan SMPN 1 Purworejo hingga simpang empat Satlantas. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan bahwa rencana tersebut harus benar-benar didasarkan pada kajian yang mendalam, bukan sekadar desakan atau pesanan dari segelintir pihak.
“Kalau memang mendesak dari semua aspek—ekonomi, keamanan, maupun kepadatan lalu lintas—ya oke, welcome, kami di Komisi III akan mendukung. Tapi kalau ini hanya karena pesanan atau rekayasa dari beberapa orang saja, itu akan jadi diskusi panjang,” kata Abtadiussholikhin, Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, secara sekilas dua arah di jalan tersebut memang berpotensi mempercepat akses, terutama bagi pelajar dan karyawan kantor. Namun, hal itu perlu diuji dengan analisa dampak lalu lintas (andalalin).
“Ini harus ada kajian, jangan asal pokoke iso. Kita sudah lihat pengalaman di kawasan alun-alun utara, karena kurang sosialisasi dan kesadaran, pengguna melaju kencang dan hampir terjadi tabrakan. Mayjen Sutoyo ini jalur cepat, jadi perlu ada fasilitas marka, rambu, dan pengaturan dari Dishub,” tegasnya.
Dari sisi ekonomi, ia meyakini jalur dua arah akan memberi dampak positif karena akses menuju pusat perkantoran maupun fasilitas publik akan lebih cepat. Namun, aspek sosial dan pendidikan juga harus diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah baru.
“Kalau dari ekonomi jelas lebih bagus, misalnya perjalanan ke kantor pemerintahan jadi lebih efisien. Tapi dari sisi sosial dan pendidikan, ini perlu ditindaklanjuti dengan pembahasan yang serius. Jangan sampai keputusan diambil terburu-buru tanpa memperhatikan risiko,” ungkapnya.
Abtadiussolikin menambahkan, Pemkab Purworejo bersama Dinas Perhubungan harus melibatkan berbagai stakeholder dalam pembahasan lanjutan. Dengan begitu, keputusan yang diambil benar-benar bijak dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Kajian ini penting, supaya ketika jadi keputusan final, hasilnya membawa kebaikan, bukan masalah baru,” jelas Abtadiussholikhin. (*)
Baca Berita Pantura

