SEMARANG, epurworejo.com – Status bandar udara Jenderal Ahmad Yani kembali menjadi bandara Internasional, menjadi catatan penting dalam 100 hari kerja Gubernur Ahmad Luthfi-Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dalam memimpin Jawa Tengah. Hal itu berdasar atas Keputusan Kemenhub No 26/2025.
Tentu, keberadaan bandara Ahmad Yani mampu menjadi akses lebih luas untuk mendongkrak ekonomi dan pariwisata di Jawa Tengah. Bukan hanya domestik tapi juga bermanfaat bagi kalangan mancanegara.
Baca Berita Pantura

Salah satunya Eba seorang warga negara Spanyol misalnya, mengaku antusias menyambut beroprasinya bandara yanh melayani penerbangam skala internasional tersebut.
“Saya senang karena bisa langsung ke Semarang karena suami punya bisnis di Jepara,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, jika penerbangan internasional telah siap beroperasi di bandara Ahmad Yani, akan menyingkat waktu perjalanan. Selama ini, jika ia datang atau balik ke Negeri Matador, ia harus transit di Jakarta.
“Kita biasanya dari Jepara, kemudian ke sini lalu tiba di Jakarta. Jadi ya bagus kalau ada penerbangan internasional ke sini (Semarang). Lebih mudah lebih cepat,” lanjutnya.
Ia mengaku, dalam kurun satu tahun bisa lima kali berangkat balik ke Jepara. Menurutnya, putusan pemerintah mengembalikan status internasional bandara Ahmad Yani sudah tepat.
“Saya tidak begitu tahu terkait pemerintahan di sini. Namun kalau mereka melakukan ini berarti bagus mempermudah dan meningkatkan bisnis,” imbuh warga Barcelona itu.
Warga lain Putri mengakui hal serupa. Menurutnya, hal ini akan semakin mempermudah keberangkatan ke luar negeri.
“Bagus. Kan daripada kalau mau ke luar negeri harus terbang ke kota yang lebih besar misal Surabaya atau Jakarta. Alangkah lebih baiknya langsung dari Semarang. Harapannya mempermudah akses terutama pas mau umroh, kan sekarang umroh ke Jakarta dulu,” tuturnya.
Begitu pula dengan Sonny. Ia mengaku senang dengan putusan pengembalian status bandara internasional di Bandara Jenderal Ahmad Yani.
“Karena suatu daerah akan maju kalau ada kekuatan dengan turisme, perdagangan dan lingkungan. Dengan adanya dibuka penerbangan dari Semarang ke Singapura saya kira jadi hal luar biasa,” ungkapnya.
Ketua Kadin Jateng Harry Nuryanto Soediro, menyambut baik putusan tersebut. Ia mengaku siap mendukung dengan mengundang para pengusaha dan investor untuk bisa masuk ke Jawa Tengah.
“Tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jateng. Dunia usaha sudah siap menyambut baik, dari kuliner, hotel dan transportasi. Untuk investasi, investor bisa datang langsung untuk investasi direct ke (Semarang) sebagai pintu gerbang ekonomi di Jateng,” urainya.
Hal serupa diungkapkan, Ketum Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Jateng Kukrit Suryowicaksono. Menurutnya, sejumlah agenda wisata telah disiapkan untuk menarik pelancong.
“Tugas buat kami selanjutnya, adalah membuat Jateng ramai dengan pendatang lewat berbagaia event. Seperti sport, kuliner, properti bersinergi dengan media dan Pemprov Jateng,” pungkas Suryo.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan para maskapai, kesiapan navigasi, berikut layanan imigrasi dan karantina, juga telah dilakukan.
“Penerbangan internasional akan memberikan Marwah Jateng satu dunia usaha, kemudian pariwisata, investasi dan bagaimana mengenalkan Jateng ke dunia internasional. di Jateng punya potensi untuk eksplorasi daripada kemajuan wilayah kita,” paparnya.
Selain itu, dipastikan semua prasarana dan petugas dalam kondisi prima dan siap melayani penumpang.
“Kami sudah meninjau dimulai dari terminal keberangkatan luar negeri di lantai atas Bandara Jenderal Ahmad Yani, kemudian dilanjut dengan meeting singkat bersama pihak terkait,” tandasnya. (*)
Baca Berita Pantura
