BANYUURIP, epurworejo.com – Bank Sampah Berkah Makmur Desa Clapar Kecamatan Bagelen Purworejo, melakukan kunjungan studi tiru ke Bank Sampah Anggrek Asri di Perumahan Pepabri Borokulon, Banyuurip, Jumat (27/9/2024).
Ketua Berkah Makmur, Ester mengatakan Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari proses pengelolaan sampah yang telah diterapkan oleh Bank Sampah Anggrek Asri.
Acara ini berlangsung dalam suasana yang non-formal, namun tetap penuh dengan antusiasme dan semangat berbagi ilmu. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Bagelen, Sigit Kurniawan Saputro.
Ketua Bank Sampah Anggrek Asri Choirunnisa menjelaskan bank sampah yang dikelolanya memiliki sistem pengelolaan sampah yang terstruktur dan efisien.
Anggota Bank Sampah mengumpulkan sampah pada minggu ke-4 setiap bulan. Setiap anggota wajib memilah sampah sebelum disetorkan. Jenis-jenis sampah yang dikumpulkan antara lain duplek, buku, koran, arsip, plastik bening, plastik kresek, kaleng, dan botol.
“Pemilahan ini dilakukan karena setiap jenis sampah memiliki harga yang berbeda saat dijual ke pengepul,” kata Nisa.
Setiap kali sampah disetorkan, lanjutnya, petugas bank sampah mencatatnya ke dalam buku induk setoran. Data ini digunakan sebagai dasar untuk mengakumulasi nilai tabungan sampah masing-masing anggota.
“Bank Sampah Anggrek Asri telah bekerjasama dengan pengepul sampah dari Gintungan, yang rutin datang untuk menimbang sampah dan menentukan harga berdasarkan jenisnya,” tambahnya.
Hasil dari penjualan sampah tersebut kemudian dicatat oleh pengurus bank sampah ke dalam buku tabungan anggota. Tabungan sampah ini biasanya dibuka pada bulan Maret atau April, dengan tujuan utama untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Sisa dari tabungan yang tidak terpakai untuk membayar pajak dapat ditabung kembali atau digunakan untuk keperluan lainnya.
Ketua Bank Sampah Berkah Makmur, Ester menyatakan bahwa pihaknya sangat terkesan dengan sistem yang diterapkan oleh Bank Sampah Anggrek Asri.
“Kami berharap bisa mengimplementasikan metode yang sama di Desa Clapar agar dapat membantu masyarakat lebih mudah dalam mengelola sampah sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi warga,” ujarnya.
Camat Bagelen, Sigit Kurniawan Saputro yang hadir dalam acara tersebut, juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Menurutnya, dengan adanya bank sampah yang terorganisir dan berjalan dengan baik, Desa Clapar bisa menjadi contoh pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Saya berharap apa yang dipelajari di sini dapat diterapkan di Desa Clapar, sehingga kita tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi melalui sistem tabungan sampah,” kata Sigit. (*)
Baca Berita Pantura

