Post ADS 1

Diajak Kenali Naskah Babad Banyuurip, Masyarakat Didorong Ikut Lestarikan Naskah Kuno

babad banyuurip
Kabid Kebudayaan Dindikbud Dyah Woro Setyanngsih saat membuka Sosilisasi Naskah Babad Banyuurip di Situs Perigi Banyuurip.

BANYUURIP, epurworejo.com – Purworejo memiliki beberapa objek pemajuan kebudayaan yang berupa manuskrip. Diantarnaya Babad Banyuurip, Babad Loano, Serat Pendirian Masjid Santren Bagelen, Serat Pendirian Masjid Annus Purwodadi, Babad Bindoro dan lainnya.

Keberadaan manuskrip ini memiliki nilai sejarah yang amat tinggi dan layak untuk diketahui secara luas oleh Publik. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo melalui Bidang Kebudayaan pun menggelar sosialisasi hasil penyusunan dokumen pokok pikiran kebudayaan daerah (PPKD) Purworejo dengan menggelar sosialisasi Naskah Babad Banyuurip di Situs Perigi Desa/Kecamatan Banyuurip, Rabu (25/9/2024).

Sosialisasi itu menghadirkan dua orang narasumber yakni Witoyo SPD MM selaku pengalih aksara dan editor Naskah Babad Banyuurip serta Guru Besar Departemen Bahasa dan Sastra Faultas Ilmu Budaya UGM Sudibyo MHum. Adapun peserta sosialisasi terdari dari berbagai komunitas budaya di Kabupaten Purworejo.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo Wasit Diono yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dyah Woro Setyaningsih SSos MM mengatakan hal itu sebagai salah satu langkah untuk melestarikan objek pemajuan kebudayaan manuskrip di Kabupaten Purworejo.

Baca Juga :  SMANDAFEST, HUT SMAN 2 Digarap EO Lokal

“Kita sebenarnya tidak sendiri untuk menggelar kegiatan ini, karena kita bersama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang memiliki peran yang sangat luas. Dinpusip menjadi sumber informasi yang baik dimana karena menjadi sumber inforamsi dimana arsip dan perputasaan sebagai lembaga strategis peningkatan literasi,” ungkap Woro.

Dari sosialisasi itu diharapkan masyarakat akan bisa saling bertukar informasi dan membuka ruang ketertbukaan informasi untuk bisa menginventarisasi dimana naskah kuno yang patut untuk dilestarikan.

“Harapannya ini bisa mengedukasi masyarakat tentang manfaat pelestarian naskah sebagai upaya menjaga warisan leluhur agar tidak kehilangan jejak sejarah bangsa terutama sejarah Banyuurip di Kabupaten Purworejo,” jelas Woro.

Dari sosialisasi tersebut tersebut juga bisa menjadi tonggak awal dalam upaya menjaga dan menyelamatkan warisan berharga serta memperluas kesadaran akan keberadaannya di kalangan masyarakat. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed
Loading RSS Feed