Post ADS 1

Dibekali Antikorupsi, Kades Se-Jateng Langsung Digembleng Gubernur di Semarang

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi,.

KENDAL, epurworejo.com – Seluruh kepala desa di Jawa Tengah dikumpulkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Inddor GOR Jati Diri Semarang, Selasa (29/4/2025) ini. Mereka akan mengikuti Sekolah Antikorupsi sebagai langkah pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan pemerintah desa.

“Kita akan kumpulkan kepala desa. Kita undang dari KPK, Ombudsman, kemudian dari Kejaksaan dan Kepolisian untuk upaya-upaya preemtif dan preventif terkait dengan tindak pidaka korupsi,” kata Ahmad Luthfi saat ditemui saat berkegiatan di Kabupaten Kendal, Senin (28/4/2025).

Total peserta sebanyak 7.810 kepala desa se-Jawa Tengah.

“Seluruh kepala desa akan kita undang untuk diberikan suatu pembekalan agar pembangunan di wilayah kita, khususnya di pedesaan, sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelas Ahmad Luthfi.

Adapun Sekolah Antikorupsi itu digagas oleh Ahmad Luthfi agar tidak ada kebocoran bantuan keuangan atau dana desa. Baik yang digelontorkan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten. Sebab, total bantuan yang digelontorkan ke pemerintah desa di Jawa Tengah mencapai triliunan rupiah.

Baca Juga :  Tinjau Posko SPMB, Gubernur Luthfi Temukan Orang Tua Murid Adukan Kendala Pendaftaran

Tidak hanya itu, kegiatan tersebut juga untuk memberikan bekal administrasi. Menurut Ahmad Luthfi, meskipun ada kepala desa yang sudah menjabat lebih dari satu periode tetapi masih belum paham adminitrasi. Terutama terkait laporan pertanggungjawaban terkait penggunaan dana desa dan bantuan keuangan untuk desa.

Gubernur ingin desa menjadi ujung tombak pembangunan daerah di Jawa Tengah. Pengelolaan dana desa dan bantuan keuangan harus dilakukan sebaik mungkin. Jumlah Bankeu dari Pemprov Jateng sendiri total senilai Rp 1,2 triliun untuk 8 ribuan desa.

“Saya imbau seluruh kepala desa untuk tidak takut dalam rangka melakukan eksplorasi pembangunan di desa dan lainnya sebagainya dengan cara sudah didampingi oleh kita semua. Harus di-manage dengan baik. Prinsipnya desa menjadi ujung tombak untuk membangun wilayah kita,” katanya beberapa waktu lalu. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed
Loading RSS Feed