Dindikbud Tegaskan Pengobatan Ida Dayak di Gedung Kesenian Adalah Hoax

ida dayak
leaflet yang beredar di jejaring facebook.

PURWOREJO, epurworejo.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo menegaskan tidak pernah menerima konfirmasi adanya kegiatan yang melibatkan Ida Dayak di Gedung Kesenian WR Soepratman. Terhitung sejak 23 September hingga 9 Desember 2024, gedung tersebut dipergunakan untuk penyimpanan alat-alat kesenian.

Kepala Dindikbud Purworejo Wasit Diono mengatakan untuk pemanfaatan penyimpanan peralatan kesenian itu, di dalam lokasi Gedung Kesenian juga sudah dilakukan penyeketan ruangan.

“Penyeketan ruangan ini untuk memisahkan antara peralatan alat kesenian sehingga terkumpul sesuai kebutuhannya,” kata Wasit Diono, Senin (30/9/2024).

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Seperti diketahui, belakangan ini marak adanya informasi praktek pengobatan oleh Ida Dayak di Gedung Kesenian Purworejo. Rencana kegiatan itu disebarluaskan melalui jejaring Facebook.

Disebutkan jika Ida Dayak akan melakukan prakteknya tanggal pada Rabu-Kamis (2-3/9/2024) nanti. Prakteknya akan dimulai pada pukul 09.00 wib. Dalam leaflet yang dibuat tersebut, bagi mereka yang akan mengikuti pengobatan untuk melakukan pendaftaran ke nomor telepon 0812 6039 0116.

Baca Juga :  Manggung di Purworejo, Penyanyi Kontes Primadona Pantura Alami Pelecehan Seksual

Sebagai tambahan informasi, juga dituliskan, “Ibu Ida Dayak akan hadir di kota kalian pada tanggal 2-3 Oktober 2024. Jangan lewatkan pengobatan tradisional Ibu Ida Dayak. Pendaftaran dibuka sekarang hanya untuk 200 orang pendaftar.”

Kepala Bidang Kebudayaan Dindikbud Purworejo Dyah Woro Setyaningsih menyampaikan dirinya selaku penanggung jawab gedung mengaku mendapatkan telepon atau pesan melalui whatsapp mengenai hal tersebut. Namun dirinya menegaskan jika, rencana kegiatan Ida Dayak itu tidak ada di Gedung Kesenian.

“Saya beberapa kali mendapatkan telepon atau pesan pendek tentang ini. Dan saya tegaskan bahwa hal itu tidak ada,” kata Woro.

Woro mengatakan tidak tahu ada motif apa dari penyebaran informasi tersebut.

Disinggung soal booking Gedung Kesenian, Woro menyebut hingga saat ini baru ada 1 orang yang mengajukan ijin pemakaian. Namun itu untuk penggunaan di tahun 2025. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed