PURWOREJO, epurworejo.com – Sebanyak 40 guru dari Ikatan Guru
Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Purworejo mengikuti Travel Dialog dan Uji Paket Wisata yang diadakan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo di Ganeca Convention Hall (GCH), Senin (14/10/2024).
Kegiatan dilakukan selama dua hari dimana untuk hari pertama mengikuti paparan tentang wisata di Purworejo yang dikelola Pemkab Purworejo serta desa-desa wisata dari para pengelolanya.
Baca Berita Pantura

Sedangkan di hari kedua yakni Selasa (15/10/2024) mereka diajak mengunjungi destinasi yang ada mulai dari Art Center, kolam renang Artha Tirta, Semawung, Somongari dan Bagelen.
Sekretaris Dinporapar Purworejo Bangun Erlangga Ibrahim saat membuka kegiatan mengatakan ada banyak destinasi wisata di Kabupaten Purworejo. Tempat yang ada itu tidak sekedar bisa dijadikan jujugan wisata namun juga wisata pendidikan.
“Kami perlu mengajak anggota IGTKI di Purworejo untuk melihat potensi yang ada dan bisa dijadikan wisata pendidikan. Ini jadi pembelajaran bersama, apakah yang sudah ada itu sudah baik belum dan perlu peningkatannya dimana,” kata Erlangga.
Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum Bahasa dan Sastra Dwi Handayani memberikan apresiasi bagi Dinporapar Purworejo yang menghadirkan IGTKI untuk mengikuti dialog tersebut. Dia menyebut ajakan untuk mengunjungi wisata di Purworejo memang perlu ditanamkan sejak dini.
“Di sekolah ada kegiatan yang dinamakan outing class ini memberikan banyak pengetahuan bagi anak,” kata Dwi.
Dikatakan outing class yang diarahkan ke wisata di Purworejo akan menjadi bentuk pelestarian akan wisata dan budaya yang ada.
“Kebanyakan sekolah selama ini keluar kota. Makanya kita perlu mendorong sekolah untuk melakukannya juga di wilayah sendiri untuk nguri-uri wisata lokal,” imbuh Dwi
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinporapar Purworejo mengatakan adanya dialog tersebut menjadi salah satu upaya untuk mengenalkan lebih dekat potensi wisata di Purworejo kepada berbagai elemen masyarakat. Dan juga mengiatkan pemasaran desa wisata yang sudah siap l.
“Langkah ini juga untuk menatik desa wisata yang lain untuk berbenah sehingga benar-benar siap untuk dipasarkan,” kata Agung Pranoto. (*)
Baca Berita Pantura
