PURWOREJO, epurworejo.com- Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Purworejo, Musyafa, meminta pemerintah membangun jalur penyelamat di jalur tengkorak, untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan.
“Kondisi jalan di jalur tengkorak rawan kecelakaan. Jalur penyelamat sangat penting untuk menekan risiko kecelakaan akibat kendaraan kehilangan kendali, terutama truk bermuatan berat,” ujar Musyafa.
Menurutnya, jalur penyelamat sudah menjadi kebutuhan mendesak mengingat daerah Kecamatan Bener khususnya Desa Kalijambe memiliki kontur jalan yang menurun curam dan berkelok.
Baca Berita Pantura

Selain itu, Musyafa juga mendorong penambahan rambu peringatan dan peningkatan pengawasan terhadap kendaraan berat yang melintas. “Kalau ada jalur penyelamat kemudian hal seperti ini akan bisa diminimalisir,” kata dia.
Jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Purworejo dan Magelang di Dusun Sorogenen Lor, Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo ini memiliki tanjakan yang cukup menantang dan rawan kecelakaan.
Tanjakan dengan panjang kurang lebih dari 1 km itu sering mengakibatkan kecelakaan hingga merenggut nyawa. Sudah banyak kejadian, banyak kendaraan yang mengalami rem blong di jalur tersebut dan menyebabkan kecelakaan.
Nasikhin, warga sekitar mengatakan, setidaknya satu bulan sekali terjadi kecelakaan meskipun intensitas kecil. Selain tikungan yang tajam, jalan yang panjang dan menurun juga sering menyebabkan rem kendaraan cepat panas. “Turunan yang panjang menyebabkan rem cepat panas,” kata Nasikhin.
Untuk itu, kata Nasikhin, tikungan dan turunan tajam tersebut dijaga 24 jam oleh warga sekitar. Warga juga menyediakan ganjal ban untuk antisipasi adanya kendaraan yang tidak kuat menanjak dan mengalami masalah di tengah jalan.
Nasikhin menambahkan, kendaraan yang bermuatan berat dari arah bawah harus mengambil lajur kanan untuk melewati tanjakan tersebut.
“Kalau kendaraan berat harus ambil haluan kanan dulu, gak bisa langsung pakai lajur kiri. Istilah orang sini jalur tengkorak,” kata dia. *
Baca Berita Pantura
