Post ADS 1

MWCNU Kemiri Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah

Pemulasaraan jenazah
Peserta saat mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah yang diadakan MWNCU Kecamatan Kemiri.

KEMIRI, epurworejo.com – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kemiri mengadakan pelatihan pemulasaraan jenazah dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024. Kegiatan ini diadakan di Masjid Al Hikmah Desa Kerep, Kemiri, Minggu (27/10/2024).

Diselenggarakan oleh Bidang Dakwah dan Ideologi Aswaja MWC NU Kemiri, pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kepada masyarakat mengenai tata cara pengurusan jenazah yang benar sesuai syariat.

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Pelatihan ini menghadirkan pemateri yang ahli dalam bidang pemulasaraan jenazah, sehingga para peserta mendapat panduan yang praktis dan sesuai dengan ajaran Islam. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, seperti KH Nashihin Chami (Rois Syuriyah MWC NU Kemiri) dan KH Mukhamad Arwani SAg MA (Ketua Tanfidziah MWC NU Kemiri), beserta pengurus Banom NU yang meliputi Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, IPNU, dan IPPNU. Hadir pula perwakilan dari seluruh ranting NU se-Kecamatan Kemiri, tokoh masyarakat, dan warga dari berbagai desa di Kecamatan Kemiri.

Baca Juga :  Rekomendasi NasDem Diberikan kepada Yuli Hastuti-Dion Agasi Setiabudi

Dalam sambutannya, KH Mukhamad Arwani menyampaikan pentingnya pemahaman mengenai pemulasaraan jenazah yang sesuai dengan tuntunan Allah SWT.

“Tugas pemulasaraan jenazah bukan hanya tanggung jawab kaum atau mudin di desa, namun bisa dilakukan oleh siapa saja di masyarakat. Harapannya, setelah pelatihan ini, pemahaman tentang pemulasaraan jenazah semakin baik dan dapat dibagikan kepada warga di desanya masing-masing,” ujarnya.

Dengan adanya pelatihan ini, MWC NU Kemiri berharap agar masyarakat dapat lebih mandiri dan terampil dalam menangani pemulasaraan jenazah, sehingga apabila ada yang meninggal, proses pengurusan jenazah dapat dilakukan dengan cepat dan tepat tanpa harus menunggu kaum atau mudin.

Pelatihan ini disambut antusias oleh para peserta, yang menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Diharapkan, pelatihan ini akan semakin mempererat silaturahmi antar warga sekaligus meningkatkan kualitas pemahaman agama dalam kehidupan sehari-hari.(*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed