Post ADS 1

Pedagang Pasar di Purworejo Diberi Sosialisasi Pembayaran QRIS

PURWOREJO, epurworejo.com – Upaya digitalisasi di sektor pelayanan publik terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Purworejo. Salah satunya melalui sosialisasi pembayaran retribusi pasar secara non-tunai menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) kepada para pedagang pasar tradisional, di halaman Pasar Purworejo, Senin (23/6/2025).

Sosialisasi ini terselenggara atas kerjasama Pemkab Purworejo, Bank Jateng Purworejo, serta sejumlah pihak lainnya.

Dalam kegiatan ini, Bank Jateng Cabang Purworejo berperan aktif sebagai penyedia infrastruktur sistem pembayaran, termasuk aplikasi Smart Billing yang dapat diunduh melalui Playstore. Aplikasi ini dirancang khusus untuk memudahkan pedagang melakukan pembayaran secara digital.

Wakil Pemimpin PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Purworejo, Henry Marodjahan Sitorus mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh mendukung transisi digital ini.

Lebih lanjut, disampaikan bahwa pembayaran retribusi secara Non tunai menggunakan QRIS ini diharapkan bisa berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Pembuatan QRIS ini nantinya akan melalui aplikasi Smart Billing Bank Jateng yang bisa diunduh di Playstore.

“Dengan QRIS, pedagang tidak perlu lagi membawa uang tunai, proses pembayaran menjadi lebih praktis, tertib, dan mudah dipantau. Kami siap mendukung penuh,” ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (KUKMP) Purworejo, Ir Hadi Pranoto menjelaskan, penerapan sistem pembayaran non-tunai ini merupakan tindak lanjut dari program pemerintah pusat dalam mendorong digitalisasi daerah, khususnya di sektor pelayanan publik.

“Pasar tradisional selama ini menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) melalui retribusi. Namun di sisi lain, proses pembayaran manual berisiko menimbulkan kebocoran dan penyimpangan. Dengan sistem QRIS ini, proses pembayaran akan lebih efektif, tercatat otomatis, mengurangi ketergantungan uang tunai, dan mendorong inklusivitas pedagang,” jelasnya.

Baca Juga :  Gummy Store Sukses Kembangkan Bisnis Fashion, Miliki 5 Cabang di Purworejo dan Kebumen

Sebanyak 70 pedagang pasar mengikuti sosialisasi ini. Dari total hampir 2.000 pedagang di Pasar Purworejo yang merupakan pasar tipe A, pemerintah berharap ke depan semakin banyak pedagang beralih menggunakan QRIS dalam pembayaran retribusi maupun transaksi jual beli.

Hal senada diungkapkan Kepala Tim Implementasi Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ninik Suharsini. Menurutnya, langkah Purworejo sudah sejalan dengan target pemerintah dalam mewujudkan daerah berstatus smart digital.

“Pemkab Purworejo sudah menunjukkan kinerja baik dalam digitalisasi, terbukti capaian TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah) semester II 2024 mencapai 96,25 persen. Ini harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi menekankan perlunya pendampingan berkelanjutan dari Bank Jateng agar seluruh pedagang dapat memahami sistem ini, terlebih tidak semua pedagang memiliki smartphone.

Melalui kolaborasi ini, Pemkab Purworejo optimistis target pembentukan ekosistem digital di pasar rakyat dapat tercapai, sehingga pengelolaan retribusi pasar menjadi lebih transparan, akuntabel, dan bebas dari potensi penyimpangan.

“Bagi pedagang yang belum punya HP, akan kita data dan carikan solusi. QRIS ini bukan hanya untuk pembayaran retribusi, tapi bisa juga untuk jual beli langsung antara pedagang dan pembeli. Ini penting agar kasus-kasus kebocoran retribusi seperti dulu tak terulang lagi, semua tercatat otomatis,” tegasnya. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed
Loading RSS Feed