Post ADS 1

Tiap Tahun, Yuli Hastuti-Dion Agasi Setiabudi Siap Berangkatkan Umroh 30 Guru Ngaji

Pkb
UMROH : Dion Agasi memaparkan program kerjanya di hadapan Kader PKB Kecamatan Bagelen.

BAGELEN, epurworejo.com – Saban tahun pasangan calon bupati dan wakil bupati Yuli Hastuti- Dion Agasi Setiabudi akan memberangkatkan umroh 30 orang guru ngaji atau pelaku keagamaan non formal. Penghargaan ini dinilai layak sebagai apresiasi pemerintah terhadap keberadaan mereka di tengah masyarakat.

“Yang akan diberangkatkan itu adalah mereka yang berprestasi. Indikator berprestasinya seperti apa nanti kita susun,” kata Dion Agasi saat digelar Pendidikan Politik Penguatan Kapasitas dan Kelembagaan PKB Anak Cabang Kecamatan Bagelen yang diadakan Desa Clapar Kecamatan Bagelen, Selasa (17/9/2024).

Kegiatan ini diikuti pengurus Anak Cabang PKB Kecamatan Bagelen. Hadir dalam kesempatan itu Calon Bupati Yuli Hastuti, Ketua PKB Fran Suharmaji, Sekretaris Thoha Mahasin, Anggota DPRD Purworejo Sutardi, Abtadiussholikhin, Sokhibal Untung, Rudi Hartono serta jajaran pengurus PKB Purworejo.

Dikatakan Dion, guru ngaji layak mendapatkan apresiasi karena selama ini mereka berjuang dengan penuh keikhlasan dan tidak menuntut apapun untuk menjadi guru ngaji bagi anak-anak. Mereka membangun pondasi dasar keimanan bagi generasi penerus.

“Berapapun anak yang ada, mereka ini terus memberikan pembelajaran agama. Anak yang sedikit pun tidak pernah jadi masalah,” tambahnya.

Baca Juga :  Ini Alasan Dion Agasi Rela Jadi Wakil Bupati Dampingi Yuli Hastuti

Jika dipercaya mengemban amanah bersama Yuli Hastuti memimpin Purworejo lima tahun kedepan, Dion menyebut ada 150 orang guru ngaji atau pelaku keagamaan non formal yang diberangkatkan.

Selain pemberian apresiasi berwujud pemberangkatan umroh, Dion juga menjanjikan untuk bisa meningkatkan insentif bagi guru ngaji. Saat ini mereka mendapatkan insentif dari Pemkab senilai Rp 125.000 setiap bulannya.

“Kita akan perjuangkan agar jumlah penerimanya bertambah, demikian juga nominalnya,” katanya.

Menurutnya, saat Indonesia dihantam badai covid ditahun 2020, insentif bagi guru ngaji ini sempat akan dipotong. Namun dirinya bersama anggota DPRD dari PKB memperjuangkan agar hak yang diberikan kepada guru ngaji itu tetap diberikan secara penuh.

Dirinya berharap dengan apresiasi yang diberikan itu nantinya akan lebih menggiatkan peran serta guru ngaji dan pelaku keagamaan non formal untuk tetap menjadi bagian dari pembentukan karakter anak serta pembangunan pondasi keagamaan bagi generasi penerus. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed
Loading RSS Feed