‘Korea-Korea Purworejo’ Gelar Wayang Kulit Wisanggeni Lahir

Bupati Yuli Hastuti menyerahkan wayang kepada dalang Ki Sunarpo.

KUTOARJO, epurworejo.com Korea-Korea Purworejo, sebutan bagi orang-orang yang berasal dari masyarakat kelas 2 yang memiliki semangat untuk berjuang dan melenting tinggi, menggelar tasyakuran dengan nanggap wayang semalam suntuk, Sabtu (19/4/2025) malam. Pagelaran berlangsung di pendopo Wakil Bupati Purworejo di Kutoarjo menghadirkan dalang Ki Narpo Guno Prayitno dengan lakon Wisanggeni Lahir serta bintang tamu Gareng Tralala dan Eva Kenthir.

Tasyakuran dihadiri Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti, Wakil Bupati Purworejo Dion Agassi Setiabudi, ‘Presiden’ Korea Korea Muhammad Hajar Zaenudin yang juga anggota DPRD Provinsi Jateng dari PDIP, Ketua DPRD Purworejo Tunaryo, jajaran Forkopimda, ketua-ketua partai koalisi, Asisten Setda, Kepala OPD, staf ahli Bupati, sejumlah anggota DPRD Purworejo, para camat, para kepala desa dan kelurahan serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Secara simbolis, wayangan dimulai dengan penyerahan tokoh wayang Wisanggeni dari Bupati Purworejo kepada Dalang Ki Narpo Guno Prayitno.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Purworejo menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Muhammad Hajar Zainuddin dan seluruh bolo korea yang telah mengadakan kegiatan syukuran sebagai salah satu wujud ungkapan rasa syukur atas hasil positif yang telah diraih bersama.

“Saya tahu persis bagaimana perjuangan korea-korea ini, yang tak kenal lelah bekerja keras siang dan malam, sehingga mampu membawa pasangan Yuli-Dion memenangkan kontestasi Pilkada Serentak 2024,” ujar Bupati.

Oleh karena itu, kata Bupati, pihaknya memohon dukungan dan doa restu agar dapat mengemban amanah tersebut dengan sebaik-baiknya. Hal itu mengingat ke depan tantangan yang dihadapi tidak ringan.

“Namun, saya yakin dengan semangat gotong-royong, saling percaya, dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, kita mampu mewujudkan untuk bersama-sama membangun Purworejo Berdaya Saing, Sejahtera, Religius, dan Inovatif,” ujar Bupati.

Baca Juga :  Gerindra Tidak Mengejar Purworejo 1

Hal tak jauh beda juga diungkapkan Wakil Bupati Purworejo, Dion Agassi Setiabudi. Pihaknya minta doa dan kerja sama kepada semua pihak untuk membangun Purworejo.

“Karena membangun Purworejo tidak bisa hanya dilakukan oleh satu atau dua orang. Tapi harus bersama-sama, mulai dari level kabupaten sampai level desa atau RT dan RW,” kata Dion.

Pada sela-sela kegiatan, Muhammad Hajar Zainuddin selaku ‘Presiden’ Korea-Korea menjelaskan, bahwa istilah Korea sudah ada sebelum kemerdekaan RI. Yakni sebutan untuk tentara Jepang yang berasal dari Korea yang tubuhnya kurus atau tentara kelas 2.

Sebutan atau bahasa Korea-korea itu pada akhirnya sering terdengar di masyarakat yang memiliki arti orang yang memilik semangat tinggi atau semangat berjuang. Dia hidup belum mapan, tapi ingin terus melenting.

Zaenudin menyebut bahwa rencana tasyakuran ini sudah jauh-jauh hari. Korea Korea memiliki harapan besar dengan terpilihnya Paslon Yuli-Dion ini, yakni setidaknya Purworejo makin lebih maju, apa yang disampaikan dalam janji politik dan visi misinya bisa terwujud.

“Nah kami korea korea ini ada di belakang Yuli-Dion. Kami Korea Korea lintas masyarakat dari berbagai latar belakang,” terang Zaenudin.

Dalam tasyakuran, kata Zaenudin, ada makan gratis berupa 4 ribu porsi bakso, 4 ribu gorengan, 2.500 an makanan krowotan, serta susu kambing etawa.

Harapannya, apa yang disampaikan Yuli-Dion dalam kampanye kemarin bisa terwujud. Salah satunya merawat budaya dan tradisi dengan wayangan seperti saat ini.

“Dan ini bukan event yang pertama dan terakhir. Nantinya akan ada event lagi seperti sholawatan atau lainnya, nunggu Korea Korea ini memiliki dana. Karena Korea itu kemiskinannya naik turun,” pungkas Zaenudin. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed