PURWOREJO, epurworejo.com – Kegiatan bakti sosial (baksos) dan donor darah turut mewarnai peringatan HUT ke-103 Tamansiswa yang digelar SMK TKM Purworejo.
Bekerjasama dengan PMI Kabupaten Purworejo, kegiatan yang berlangsung pada Kamis (3/72025) ini diikuti antusias oleh keluarga besar sekolah, mulai dari guru, karyawan, komite, yayasan hingga para siswa. Kodim 0708 Purworejo juga turut dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
“Target dari kegiatan donor darah ini sebanyak 80 peserta,” jelas Kepala SMK TKM Purworejo, Ki Murwanto, S.Pd., M.Pd., di sela kegiatan.
Menurutnya, donor darah menjadi salah satu rangkaian kegiatan untuk memeriahkan HUT Taman Siswa ke-103, sekaligus sebagai wujud kepedulian sosial kepada sesama.
Peringatan HUT Tamansiswa ke-103 sendiri telah dimulai sejak Rabu (2/7) dengan kegiatan bersih-bersih lingkungan dan malam harinya dilanjutkan tasyakuran. Puncak acara dilaksanakan pada Kamis pagi dengan upacara yang diikuti seluruh warga sekolah serta dihadiri Ketua Majelis Cabang Tamansiswa Purworejo, Ki Gandung Ngadina, S.Pd., M.Pd.
“Usai upacara dilanjutkan dengan donor darah, senam bersama, dan bakti sosial yang dilakukan oleh ibu-ibu,” tambah Ki Murwanto.
Mengutip sambutan Ketua Umum Tamansiswa, Ki Murwanto menjelaskan bahwa tema HUT kali ini adalah “Memperkuat Nasionalisme, Mempertebal Wawasan Kebangsaan dan Melestarikan Kebudayaan.” Tema tersebut diangkat sebagai bentuk respon terhadap tantangan menurunnya rasa nasionalisme, terutama di kalangan generasi muda.
“Sebagaimana perjuangan Ki Hajar Dewantara saat mendirikan Tamansiswa di masa penjajahan, beliau berhasil menumbuhkan nasionalisme rakyat hingga akhirnya kita merdeka,” ujarnya.
Dengan semangat tersebut, SMK TKM Purworejo menggandeng Saka Wira Kartika Kodim 0708 Purworejo, pihak kepolisian, dan program bela negara agar dapat menanamkan jiwa nasionalisme di kalangan siswa melalui berbagai kegiatan seperti latihan dasar kepemimpinan, perkemahan, hingga Patroli Keamanan Sekolah (PKS).
Ki Murwanto berharap, di usia lebih dari satu abad ini, Taman Siswa tetap setia memegang prinsip SBII (Sifat, Bentuk, Irama, dan Isi). “Sifat tidak boleh berubah, tapi bentuk, irama, dan isi harus disesuaikan dengan perkembangan zaman agar tetap eksis dan dipercaya masyarakat,” pungkasnya. (*)
Baca Berita Pantura

