PURWOREJO-Sebanyak 30 anak dari berbagai daerah di Kabupaten Purworejo mengikuti sunatan massal yang diadakan Rumah Sakit Umum Daerah Raden Adipati Aryo (RAA) Tjokronegoro, Rabu (14/8/2024).
Kegiatan ini menyasar anak-anak dari keluarga yang kurang mampu ataupun mereka yang membutuhkan. Pihak panitia sendiri sejak menargetkan peserta sebanyak 30 anak.
“Ini menjadi rangkaian peringatan hari ulang tahun RSUD RAA Tjokronegoro yang keempat. Dimana kami mulai hadir melayani masyarakat di tahun 2020 lalu,” kata Ketua Panitia Peringatan Ulang Tahun, Sri Raharjo.
Sri Raharjo yang juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat RSUD RAA Tjokronegoro ini menambahkan gelaran sunatan massal itu menjadi salah satu bentuk kepedulian rumah sakit dalam mengabdi kepada masyarakat yang membtuhkan.
“Peserta sunatan memang kita batasi karena kita ingin agar semua prosesnya bisa berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Lebih jauh dikatakan jika hari ulang tahun akan jatuh pada tanggal 1 September 2024 nanti. Dan untuk peringatan tahun ini mengangkat tema ‘Empat tahun melayani, keselamatan pasien prioritas kami’.
“Ada beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilakukan diluar sunatan masal ini, seperti nanti ada webinar untuk umum tentang kesehatan jantung, serta beberapa perlombaan di lingkungan rumah sakit,” tambahnya.
Direktur RSUD RAA Tjokronegoro, dr Dony Prihartanto MPH mengucapkan terima kasih kepada peserta yang telah mengikuti kegiatan sosial tersebut. Dirinya berharap kegiatan itu akan memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Ini menjadi salah satu bentuk komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan safety kepada masyarakat atau pasien. Kita berharap keberadaan kita bisa mendapat tempat di masyarakat Kabupaten Purworejo,” kata Dony.
Salah satu pendamping peserta sunatan massal, Mujiyo mengaku sangat terbantu adanya kegiatan tersebut. Dirinya yang membawahi Rumah Sosial Tat Twam Asi Purworejo terebut, anak-anak yang tinggal di panti kebanyakan berasal dari keluarga kurang mampu.
“Untuk kegiatan ini kami berencana membawa 2 anak, tapi yang satu mbeko (mogok),” kata Mujiyo. (*)