PURWOREJO, epurworejo.com – Belakangan viral di pemberitaan media siber bahwa Yuli Hastuti adalah salah satu sosok Bupati termiskin di Indonesia lantaran tidak memiliki rumah maupun tanah. Berdasarkan laporan LHKPN tahun 2023, harta kekayaan Yuli hanya pada kisaran ratusan juta saja.
Yuli Hastuti menjabat sebagai Bupati pada tahun 2023 setelah sebelumnya menjabat wakil bupati. Saat ini, Yuli tengah cuti karena maju kontestasi Pilkada Purworejo 2024.
Menanggapi viralnya pemberitaan tersebut, tim pemenangan pengusung Yuli Hastuti-Dion Agasi Setiabudi mengaku bangga memiliki calon yang tidak mengincar jabatan hanya untuk memperkaya diri.
Baca Berita Pantura

“Masyarakat mungkin banyak yang tercengang baru mengetahui tentang kekayaan Bu Yuli hanya ratusan juta dan tak memiliki rumah pribadi. Rumah yang ditinggali hanyalah rumah tinggalan suami yg masih menjadi milik keluarga besar dari pak Kelik (suami Yuli Hastuti),” kata Juru Bicara Koalisi pengusung Yuli-Dion, Muhamad Abdullah, Rabu (25/9).
Namun, lanjutnya, bagi tim pemenangan, terutama para pimpinan partai pengusung tidaklah kaget karena dari awal sudah mengetahui bahwa Yuli Hastuti memang tidak bergelimang harta untuk ukuran Bupati atau wakil Bupati.
“Tapi bagi kami para partai pengusung dalam hal menentukan calon tidak berdasar miskin atau kaya namun berdasarkan aspirasi publik yang kami ketahui baik melalui survei ataupun tatap muka dengan masyarakat. Kami partai-partai pengusung sama sekali tidak minder maupun kecil hati kalau nama yang diusung adalah Bupati termiskin di Indonesia bahkan mungkin di dunia karena kami akan bekerja bersama rakyat yang menginginkan Purworejo pemimpin yg bersih, penyabar, santun, didampingi anak muda yang gesit dan energik,” papar Abdullah.
Koalisi, kata Abdullah, antar partai politik dan para relawan juga bahu membahu bergotong royong untuk memenangkan paslon ini.
“Kami yakin paslon ini akan mendapat dukungan yang luas dan kuat dari masyarakat terbukti tiap hari makin banyak tokoh masyarakat maupun tokoh agama yg menyatakan diri mendukung paslon Yuli-Dion,” katanya.
Saking besarnya antusiasme masyarakat, lanjut Abdullah, dalam mendukung paslon ini tentu membuat pihak-pihak tertentu merasa ketar-ketir. Serangan bertubi mulai isu sara sampai komunis ternyata malah menambah simpati publik dan tak menggoyahkan pilihan mereka.
“Ini menunjukan bahwa masyarakat sudah cerdas dan muak dengan cara-cara kampanye model kampungan dengan menebar berita hoax,rasis dan primordial,” tegas Abdullah.(*)
Baca Berita Pantura
