PURWOREJO, epurworejo.com – Masyarakat Kabupaten Purworejo bisa menyaksikan dari dekat berbagai potensi desa wisata di Jawa Tengah. Ada 35 stand desa wisata dan 16 stand UMKM yang dihadirkan dalam satu tempat di Jalan RAA Tjokronegoro Purworejo.
Dikemas dalam Gelar desa wisata Jawa Tengah (Jateng) 2024, kegiatan ini digelar selama 3 hari, mulai Jumat-Minggu (13-15/9/2024).
Kegiatan pameran tersebut dibuka langsung oleh PJ Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh Kabid Pengembangan Pariwisata, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Ariya Candra Destiyanto di Pendopo Kabupaten Purworejo, Jumat (13/9). Sekaligus, pengumuman pemenang lomba gelar desa wisata tahun ini yang telah berproses sejak awal Juli hingga awal September 2024.
Ariya menyampaikan, kegiatan Gelar Wisata Jateng 2024 merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi desa-desa wisata yang ada di Jateng.
“Tahun ini merupakan gelaran yang ke-9. Di 2020 sempat terhenti karena pandemi Covid-19,” ungkapnya Jumat (13/9).
Dikatakan, tahun ini mengusung tema membangun desa wisata menuju masyarakat sejahtera. Hal tersebut menjadi sebuah gerakan bersama untuk membangun semangat dan berusaha mengembangkan desa wisata untuk mensejahterakan masyarakat.
Dia menyebutkan, tantangan desa wisata itu ada beberapa hal seperti jenis wisata hampir sama di semua wilayah, digitalisasi, dan infrastuktur yang mewadai.
“Untuk itu desa wisata harus menggali keunikannya masing-masing, masyarakat harus meningkatkan kapasitas untuk mengikuti perkembangan digital, serta infrastruktur harus diperbaiki,” kata dia.
Dia berharap, semua desa wisata di Jateng mampu menjaga daya tarik wisatanya, meningkatkan kreativitas produk, hingga menyediakan akses masuk dan dukungan infrastruktur yang mewadai bagi wisatawan.
“Sehingga, desa wisata di Jateng diharapkan mampu berdaya saing dengan provinsi lain utamanya untuk meningkatkan jumlah kunjungan,” harap Ariya.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Purworejo Achmad Kurniawan Kadir menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi dan sangat bangga karena Kabupaten Purworejo menjadi tuan rumah kegiatan tersebut. Dia berharap, gelaran pameran desa wisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Purworejo dapat bejalan dengan lancar dan sukses.
Dia menambahkan, dalam kurun waktu beberapa dekade terakhir, sektor pariwisata terus menggeliat dan menjadi primadona baru dalam pembangunan nasional. Bahkan, perolehan devisa maupun penyerapan tenaga kerja dalam sektor ini amat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.
Meski sempat terpuruk karena pandemi Covid-19, kini dunia pariwisata berhasil bangkit kembali. Pembangunan bidang pariwisata di Kabupaten Purworejo juga terus dilaksanakan, meskipun branding Romansa Purworejo 2020 telah berlalu.
Terlebih, dengan hadirnya beberapa proyek strategis nasional yakni Bandara Internasional Yogyakarta, Badan Otorita Borobudur, Bendungan Bener dan jalan tol Cilacap-Jogjakarta. Wawan sapaannya menyebut, dengan hadirnya mega proyek itu dimanfaatkan dengan baik oleh Kabupaten Purworejo dengan terus menggali dan mempromosikan potensi yang dimiliki.
“Kami berharap dengan adanya Gelar Desa Wisata Jawa Tengah tersebut dapat menjadi ajang pertukaran ide, kolaborasi, dan inspirasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pengembangan desa wisata,” harap dia.
Salah satu peserta pameran yaitu Desa Wisata Kemutug Lor, Baturaden, Banyumas. Kepala Desa Kemutug Lor Sarwono mengatakan, pameran desa wisata dan ekraf sangat bermanfaat dan perlu diagendakan.Menurutnya, masyarakat di Jawa Tengah perlu mengetahui potensi-potensi yang ada di desa. Jadi, masyarakat tidak hanya mengenal destinasi seperti Borobudur, dan lain-lain.
“Banyak desa-desa yang juga memiliki potensi dan potensi wisata itu sangat membantu masyarakat sekitar,” ungkap dia.
Sarwono menyebut, ada sejumlah paket wisata yang ditawarkan di desa tersebut mulai dari paket wisata alam hingga religi.
“Ada sekitar 15 destinasi wisata di desa kami yang semua dikelola oleh anak-anak muda di Kemutug Lor. Kalau kunjungan rata-rata per tahun 25 ribu kunjungan,” tandasnya. (*)