PURWOREJO-Pendirian rumah ibadah di Kabupaten Purworejo selama ini berjalan kondusif. Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) banyak mengambil peran untuk meminimalkan gesekan.
Hal itu disampaikan Ketua FKUB Puworejo KH Habib Soleh saat digelar Dialog Kerukunan Umat Beragama dengan Masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Purworejo bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Purworejo, di balai pertemuan Desa Joso, Kecamatan Ngombol, Jumat (28/06/2024).
Dialog yang dihadiri oleh tokoh agama se-Kecamatan Ngombol itu menghadirkan tiga narasumber, diantaranya Kepala Badan Kesbangpol Purworejo, Agus Widiyanto, Tokoh Agama Gus Emha Saiful Mujab dan Ketua FKUB KH Habib Sholeh. Tampak pula dalam kegiatan tersebut Camat Ngombol Adi Pawoko.
Baca Berita Pantura
“Tugas pokok FKUB itu melakukan dialog seperti ini, yaitu menampung aspirasi, kemudian memberikan rekomendasi, misalnya bilamana ada permasalahan, pendapat FKUB itu seperti apa, itu memberikan rekomendasi,” tutur KH Habib Sholeh,
Baca juga : Kerukunan Umat Beragama Menjadi Kebutuhan
Habib Soleh mengatakan pemberian rekomendasi tempat ibadah adalah sesuatu yang paling pokok di FKUB. Tetapi secara umum di Purworejo, tetap mengacu patokan 90 pengguna dan 60 pendukung, jika itu belum diperoleh maka rekomendasi belum diberikan.
“Kalau administrasi itu memang sudah clear semua, kami FKUB hanya cukup dalam seminggu rekomendasi akan keluar. Yang paling pokok adalah guyub, podo ketemu, guyub rukun itu sudah biasa. Perbedaan beragama sudah biasa, apalagi perbedaan politik, alhamdulillah di Purworejo sudah dewasa.
Ditegaskan Habib, intinya paling pokok adalah menjaga kerukunan baik antar umat seagama maupun antar umat beragama, lebih-lebih nanti pada Pilkada 2024.
“Ya, kadang-kadang ada mengadakan-gesekan kecil tapi insyaallah dengan kerjasama yang kompak antara pemerintah, tokoh agama, semua akan terkendali. Untuk Purworejo kondusif, insyaallah,” ujarnya.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Purworejo, Agus Widiyanto mengatakan Dialog Kerukunan Umat Beragama dengan Masyarakat diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan akan nilai-nilai moderasi beragama dan kerukunan antar umat se-agama dan antar umat beragama.
“Ya, Kegiatan ini kami inisiasi berkat kerjasama dengan FKUB sehingga kami berharap di tiap kecamatan ada dialog- dialog seperti ini yaitu dialog antar kerukunan umat beragama, agar bisa kita memetakan permasalahan dan menyelesaikan masalah kedepannya,” kata Agus.
Agus berharap dengan kegiatan itu masyarakat Purworejo bisa menjaga toleransi, menghargai perbedaan pendapat, baik perbedaan politik dan lain sebagainya.
“Tidak terpecah belah, harapan kami, masyarakat di bawah atau di akar rumput juga tidak terdorong, sehingga kedepannya apapun program pemerintah tetap kami dukung dengan nuansa, dengan perbedaan,” jelasnya.(*)
Baca Berita Pantura