Post ADS 1 Post ADS 1

Kasus Stunting Muncul Setelah Bayi Berusia 7 Bulan, Selepas Mendapat ASI Eksklusif

harganas purworejo
HARGANAS : Bupati Yuli Hastuti dan peserta peringatan Harganas tingkat Kabupaten Purworejo foto bersama dalam kegiatan yang diadakan di GEC.
Post ADS 1

PURWOREJO-Keluarga merupakan pondasi utama dalam pembentukan karakter seseorang dan lingkungan pertema yang sangat penting bagi anak.

Hal itu disampaikan Bupati Purworejo Yuli Hastuti menghadiri kegiatan Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 yang diselenggarakan oleh Dinsosdaldukkb Kabupaten Purworejo di Ganeca Convention Hall, Senin (29/7/2024).

“Dalam keluarga anak mendapatkan cinta, kasih sayang, pengasuhan, edukasi, dan stimulasi seluruh aspek perkembangan dalam kehidupannya. Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam membangun generasi masa depan bangsa,” kata Yuli Hastuti.

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Dikatakan, Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045 karena mayoritas penduduk berada dalam usia produktif. Potensi bonus demografi Indonesia ini terus menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah berupaya keras untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.

Baca juga : 4 Kecamatan Tidak Miliki Kube, Mana Saja?

Lebih lanjut disampaikan jika salah satu yang dilakukan ialah menyiapkan generasi emas sejak dini, sebagaimana Tema Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2024 yakni “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”. Menurutnya Pemerintah Kabupaten Purworejo terus berupaya melakukan penguatan peran dan fungsi keluarga dengan mendukung program-program pemerintah pusat yakni berkontribusi dalam penurunan stunting.

“Kita berharap, dengan menghadirkan ketahanan keluarga, insyaallah potensi-potensi ancaman yang menghambat tercapainya Indonesia Emas dapat diantisipasi,” tambahnya.

Baca Juga :  Purworejo Raih Opini WTP Ke-12

Perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih menyampaikan bahwa pemerintah pusat mempunyai harapan untuk dapat menurunkan kasus stunting, atau tidak adanya kasus stunting baru yang lahir di Kabupaten Purworejo. Ia mempunyai harapan untuk semua anak-anak yang lahir dengan kondisi sehat yakni dengan berat badan tidak kurang dari 2500 gr dan tinggi badan tidak kurang dari 48 cm.

“Menurut BPS, sebetulnya untuk angka berat bayi yang lahir di wilayah Provinsi Jawa Tengah hanya 4,9 persen saja, artinya hampir semua bayi yang lahir di Jawa Tengah ini dalam kondisi yang sehat. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah kasus stunting muncul setelah bayi menginjak usia 7 bulan, selepas selesai mendapatkan asi eksklusif,” katanya.

Kepala Dinsosdaldukkb Ahmad Jainudin dalam laporannya menyampaikan tujuan dari kegiatan tersebut untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran bersama akan peran pentingnya keluarga menuju Indonesia emas 2045.

“Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan sertifikat untuk bapak asuh anak stunting yakni, Bank Jateng KC Purworejo, BRI KC Purworejo, Baznas Purworejo, RSUD dr Tjitrowardoyo, RS Panti Waluyo, RS Islam Purworejo dan RS Budi Sehat,” kata Jainudin. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *