Penguatan Pemberdayaan UMKM, DPRD Jateng Serap Aspirasi Warga Bener

PURWOREJO- Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah berupaya menyerap aspirasi warga masyarakat Desa Bener Purworejo, melalui kegiatan Fokus Group Discussion (FGD.

Kegiatan yang melibatkan tokoh masyarakat dan kepala desa di Kecamatan Bener ini, diselenggarakan di Pendopo pertemuan obyek wisata Bukit Seribu Besek, Dusun Kalipancer, Desa Guntur, Kecamatan Bener, Minggu (30/6/2024).

FGD dengan tema Penguatan dan Pemberdayaan UMKM Berbasis Digitalisasi itu menghadirkan tiga narasumber, yakni Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Jawa Tengah, Imam Teguh Purnomo, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi dan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo, Muhamad Abdullah.

Baca Berita Pantura

“Pada umumnya para tokoh masyarakat dan beberapa kepala desa menginginkan adanya aspirasi yang berkelanjutan,” ucap
Imam Teguh Purnomo usai kegiatan.

Terkait dengan UMKM, Imam menyampaikan sudah banyak program yang diberikan untuk UMKM.

Menurutnya, selama ini banyak desa yang hanya menginginkan pembangunan infrastruktur di desa dan belum ada yang spesifik mengajukan bantuan UMKM yang ada di desa.

“Sebenarnya perekonomian Indonesia ini dimulai dari desa. Jadi jika UMKM desa itu maju, UMKM kita berpotensi lebih bangus, ini bisa menjadikan sumber ekonomi yang sangat luar biasa, khususnya di Jawa Tengah,” terangnya.

Imam berharap proses pembangunan Bendungan Bener bisa terealisasi tepat waktu, sehingga nantinya bisa membantu menopang perekonomian warga masyarakat Bener.

Selain untuk mencukupi kebutuhan air, baik itu untuk pertanian maupun air bersih, Imam juga berharap pariwisata Bendung Bener bisa menjadi andalan di Kabupaten Purworejo.

Selain menyerap aspirasi, DPRD Jateng juga akan mengalokasikan bantuan keuangan (Bankeu) termasuk Kabupaten Purworejo.

Imam menyatakan siap akan membantu peningkatan jalan selanjang jalan Talang-Nglaris, namun menunggu proses pembangunan Bendungan Bener selesai karena jalan itu masih digunakan untuk proyek pembangunan.

“Untuk bantuan keuangan kabupaten, kita bisa memberikan bantuan lebih dari Rp 200 juta, seperti yang terjadi di jalan Guntur itu, kita membawa waktu itu walaupun dua tahun bisa mencapai Rp 8,5 miliyar,” ujarnya.*

Baca Berita Pantura