Post ADS 1

Perlu Perhatian Serius Dari Pemkab Untuk Pembinaan Organisasi Pemuda

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo, Ivan Fatchan Gani Wardhana.

PURWOERJO, epurworejo.com – Indonesia Emas 2045 menjadi sebuah visi besar yang ingin dicapai oleh Bangsa Indonesia. Pemuda masa kini memegang salah satu peran besar untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Di tengah transisi kepemimpinan daerah dan tantangan global yang semakin komplkes, pembinaan organisasi kepemudaan menjadi sebuah hal yang penting bagi masa depan bangsa termasuk di Kabupaten Purworejo.

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo Ivan Fatchan Gani Wardhana saat menjadi pemateri dalam Pembinaan Organisasi Pemuda yang diadakan Bidang Kepemudaan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo, Senin (5/5/2025).

“Masa depan Indonesia sangat tergantung pada kualitas pemuda hari ini. Makanya perlu perhatian serius dari pemerintah terhadap generasi muda adalah keharusan, terlebih di masa peralihan kepemimpinan daerah,” kata Ivan Fatchan.

Dikatakan munculnya sosok Wakil Bupati Purworejo yang berasal dari kalangan muda, seharusnya menjadi momentum untuk menata ulang eksistensi dan tata kelola organisasi kepemudaan di daerah.

“Banyak organisasi pemuda, termasuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), belum menunjukkan performa maksimal. Meski beberapa kegiatan telah berjalan, seperti reorganisasi yang digelar akhir tahun lalu, tapi menurut saya ini masih diperlukan pembinaan yang lebih sistematis dan dukungan konkret dari pemerintah daerah,” tambahnya.

Secara nasional, lanjut politisi Nasdem ini, Indonesia memiliki sekitar 70 juta pemuda berusia 16–30 tahun, setara dengan 24,4% dari total populasi. Jumlah ini menjadi potensi luar biasa jika dikelola dengan baik. Tak hanya dari segi kuantitas, Ivan menyoroti potensi intelektual, semangat juang, serta keberagaman organisasi yang dapat menjadi wadah pembinaan kepemimpinan generasi muda Indonesia.

Baca Juga :  Tim Rakyat Kecil Bagikan Sarapan Bagi Pedagang Kutoarjo di Relokasi Sementara

Untuk menjawab tantangan zaman, Ivan menggarisbawahi pentingnya penguasaan teknologi oleh generasi muda. Dalam era transformasi digital, pemuda diharapkan tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pelaku aktif dalam inovasi berbasis digital. Data BPS menunjukkan kebutuhan Indonesia terhadap sembilan juta tenaga kerja digital hingga 2030, atau sekitar 600 ribu per tahun. Sayangnya, kesenjangan keterampilan digital (digital skills gap) masih menjadi persoalan yang harus segera diatasi.

Di sisi lain, sektor ekonomi kreatif juga menawarkan peluang besar bagi pemuda untuk turut membangun kemandirian ekonomi. Per Agustus 2024, sektor ini telah menyumbang 8% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dengan serapan tenaga kerja mencapai 25 juta orang. Ivan mengajak generasi muda untuk lebih berani memanfaatkan platform digital dan media sosial untuk memasarkan produk atau jasa kreatif mereka, memperluas jaringan melalui komunitas, serta aktif mengikuti pelatihan keterampilan yang disediakan oleh pemerintah dan swasta.

Ia mencontohkan sejumlah program seperti SkillHub yang diinisiasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Yayasan Tebar Iman, serta pelatihan dari Kemenparekraf dan Kemenpora yang dapat dimanfaatkan secara gratis oleh pemuda di berbagai daerah.

Dengan berbagai potensi dan tantangan tersebut, Ivan menegaskan bahwa pembinaan organisasi pemuda tidak boleh dipandang sebelah mata.

“Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Jika ingin Indonesia Emas 2045 benar-benar terwujud, maka kita harus mulai dari sekarang: membina, memperkuat, dan memberdayakan generasi muda secara serius dan terarah,” jelas Ivan. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed