BENER-Seratusan guru dan anak-anak taman kanak-kanak di Kecamatan Bener, Purworejo menampilkan Tari Batok usai upacara peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia di lapangan kecamatan setempat, Sabtu (17/8/2024).
Tari Batok ini muncul merupakan kresasi bersama guru TK yang ada di Kecamatan Bener. Mereka bekerjasama dengan Rianto Purnomo untuk melakukan penggarapan sehingga memunculkan tari yang menarik dan mudah diikuti oleh anak-anak.
Ketua IGTKI Kecamatan Bener Sri Retnowati mengatakan , pihaknya mengaku benar-benar terharu dengan tampilan anak-anak di dalam lapangan. Mereka mampu menunjukkan kemampuan penguasaan tari yang telah diajarkan.
Baca Berita Pantura
“Tari batok ini sudah membawa kita menjadi yang terbaik di Purworejo untuk tari kreasi baru. Bahkan pernah ditarikan secara massal oleh 1.119 guru TK se-Kabupaten Purworejo,” kata Retno, Senin (19/8/2024).
Dikatakan tarian tersebut menjadi pemandu aktivitas anak untuk bergerak, merespon musik dan mengekspresikan perasaan dengan menggunakan sarana batok. Yang mana benda ini masih sangat mudah ditemukan di perdesaan.
“Ini menjadi salah satu upaya untuk menjauhkan anak dari gawai,” tambahnya.
Retno menyebut dengan olahan berbahan dasar batok itu anak diharapkan mampu mendemonstrasikan sesuatu yang unik, bisa menampilkan keseimbangan saat bergerak dan mampu menempatkan diri dalam situasi tertentu.
“Melodi atau pengiring tari ini sengaja dilakukan berulang agar lebih mudah dipahami dan menarik perhatian anak,” tambahnya.
Dirinya bersyukur bisa dipercaya oleh pihak penyelenggara peringatan di Kecamatan Bener untuk unjuk kebolehan di depan peserta upacara ataupun masyarakat umum yang turut dalam upacara tersebut.
Pelatih tari Batok, Rianto Purnomo mengungkapkan jika iringan dan lagu tarian tersebut memang sengaja dibuat menyenangkan dan akrab di telinga anak-anak. Tujuannya anak-anak bisa teralihkan perhatiannya dari lagu-lagu koplo yang kerap diperdengarkan.
“Sejak awal saya memang berusaha dan meminta mereka, jika bisa menjadi juara, tarian itu perlu dimasifkan dan alhamdulillah sekrang bisa dilaksanakan dan ditarikan secara massal oleh guru dan anak-anak,” kata Purnomo. (*)
Baca Berita Pantura