Post ADS 1

Ubinan Padi Hibrida di Ngombol Bisa Capai 11,08 Ton/Hektar

ubinan ngombol
PADI : Petugas PPL KEcamatan ngombol bersama petani saat melakukan ubinan di lahan milik warga di Desa Briyan.

NGOMBOL-Pemanfaatan bibit unggul untuk penanaman padi memberikan keuntungan bagi petani. Salah satunya dialami Sutoyo, petani pemilik lahan di desa setempat.

Menggunakan beni padi hibrida mapan 05, Sutoyo hanya membutukan 1,5 kg benih saja. Padahal biasanya dirinya harus menghabiskan sekitar 8 kg benih biasa untuk lahannya seluas 2.200 m2.

Penghematan itu terjadi karena pada saat tanam, dirinya hanya menggunakan satu batang bibit padi per titik. Dia menggunakan sistem tanam tegel dengan ukuran 25 cm x 25 cm.

“Untuk pemupukan yang kami lakukan dengan pupuk dasar menggunakan pupuk organik Jawa Greeen sebanyak 200 kg dan Urea sebanyak 25 Kg. Sementara pemupukan susulan menggunakan pupuk NPK sebanyak 25 Kg dan Urea sebanyak 25 Kg,” kata Sutoyo dikutip dari website resmi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo.

PPL wibi Desa Briyan, Siti Lestari mengungkapkan Sutoyo merupakan anggota dari Kelompok Tani Sri Dadi. Kelompok tersebut mendapatkan program dari Dinas dan diajak untuk menghitung perkiraan produktivitas padi.

“Kegiatan ini kita lakukan di awal Agustus ini dan kegiatan itu dinamakan ubinan padi Hibrida Mapan 05,” kata Siti Lestari.

Kegiatan ini dihadiri PPL dan POPT Kecamatan Ngombol, Kepala Desa Briyan, Pengurus dan anggota Kelompok Tani, Sponsorship Benih Padi Hibrida Mapan 05, Jawa Green, dan Pestisida FMC.

Ubinan merupakan salah satu cara memprediksi hasil panen tanaman padi yang masih ada di lahan melalui penentuan sampel pengukuran dan penimbangan, hasil ini dapat dijadikan dasar dalam penentuan produksi per hektar lahan.

Baca Juga :  Semarakkan Milad 93.96, PDNA Purworejo Launching Emina

Dijelaskan Siti, secara garis besar langkah dalam pengambilan ubinan yaitu menentukan petak lahan yang akan dilakukan ubinan, mengambil titik berbentuk petak atau bujur sangkar per hektar lahan tanaman, memberikan tanda pada hasil pengukuran, menghitung jumlah rumpun atau batang didalam hasil pengukuran, mengambil sampel ubinan dengan alat pemotong, memisahkan sampel dari daun, dahan, tanah, dll, menimbang hasil ubinan dan selanjutnya menduga produktivitas hasil ubinan.

“Adapun hasil ubinan padi dengan varietas Mapan 05 dengan ukuran sampel 2,5 m x 2,5 m menghasilkan berat sampel 6,925 Kg (dikalikan 1600), sehingga konversi perkiraan produktivitas setara 11,08 ton/ha,” tambahnya.

Koordinator PPL Kecamatan Ngombol, Woro menyampaikan bahwa pemilihan benih padi varietas unggul sangat menentukan tingkat produktivitas hasil panen yang diharapkan oleh petani.

“Dengan hasil ubinan ini, varietas MAPAN P-05 layak untuk dipertimbangkan sebagai salah satu varietas padi hibrida yang dapat ditanam khususnya di Desa Briyan”, untuk Varietas Mapan P-05 tidak bisa diturunkan/ditaman kembali sehingga padi harus berasal dari bibit baru, karena apabila hasil panen kemudian ditanam ulang, hasil ini akan berbeda dengan bibit aslinya”, kata Woro.

Dia berharap penggunaan benih padi hibrida yang mulai menyebar di Kecmatan Ngombol saat ini, dapat memacu peningkatan produksi padi di wilayah Kecamatan Ngombol. Hal ini dapat menjadi contoh untuk mendorong petani meningkatkan produktivitas mereka. (*)

Post ADS 1