PURWOREJO-Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memiliki peranan penting dalam pesta demokrasi. Begitu pula pada pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024 yang dihelat pada 14 Februari lalu.
Di Kabupaten Purworejo beragam kejadian dialami para anggota KPPS saat pencoblosan berlangsung. Dari muntah-muntah, pingsan, keluarga sakit parah, hingga anak tercinta hanyut di Sungai Bogowonto. Kendati demikian pelaksanaan Pemilu dari pencoblosan hingga penghitungan suara berjalan lancar.
“Alhamdulillah, secara umum pemungutan suara di Purworejo berjalan lancar. Ada beberapa anggota dan ketua KPPS sakit dan ada pula yang sempat dilarikan ke rumah sakit serta Puskesmas saat hari H. Kesehatan mereka saat ini sudah membaik dan ada juga yang sedang dalam pemulihan,” kata Komisioner KPU Purworejo, Abdul Azis, Sabtu (17/2/2024).
Azis merinci, di wilayah Kecamatan Kemiri terdapat satu kejadian, Ngombol dua kejadian, Gebang satu, Grabag satu, Bagelen dua dan Kecamatan, Banyuurip tiga kejadian.
“Di Banyuurip dua diantaranya tidak bisa melanjutkan tugas di TPS. Satu orang karena sakit dan harus rawat inap di rumah sakit dan seorang lainya tidak bisa lanjut karena anaknya mengalami kecelakaan di Sungai Bogowonto,” kata Azis.
Berikutnya di Kecamatan Bener terdapat dua kejadian. Begitu pula di kecamatan Kaligesing dua kejadian. Untuk kecamatan Purwodadi, Ngombol, Bayan, Bruno, Pituruh dan Loano tidak ada laporan.
Demi kelancaran dan pelayanan kesehatan yang prima bagi penyelenggara Pemilu, Azis menyebut bahwa KPU pada Pemilu tahun ini telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Seluruh Puskesmas membuka call center dan siap melayani penyelenggara pemilu selama 24 jam penuh.
Menurut Azis pelaksanaan Pemilu serentak tahun ini relatif lebih cepat dibanding Pemilu serentak 2019 lalu. Setiap TPS rata-rata mampu menyelesaikan penghitungan seluruh surat suara antara pukul 22:00 hingga 23:00.
“Yang lama itu saat mereka mengisi data di aplikasi sirekap. Untuk pencoblosan dan penghitungan semua terpantau lancar,” kata dia lagi.
Setelah hasil penghitungan suara di TPS selesai dan diserahkan ke kecamatan, tugas KPPS kini telah selesai. KPU pun telah membayar honor bagi mereka.
Ditanya apakah ada penyelenggara yang terlibat pelanggaran dalam Pemilu ini. Azis menyabut ada dua kasus, masing-masing satu Anggota KPPS di wilayah Kecamatan Bruno serta Loano. Keduanya terindikasi melanggar netralitas dan sudah dilakukan pergantian antar waktu (PAW).
“Itu terjadi sebelum pemungutan suara. Sehingga tidak mengganggu proses Pemilu di TPS masing-masing. Setelah di-PAW pencoblosan hingga penghitungan berjalan lancar,” pungkasnya.(nif)