Ciptakan Aplikasi Tobitku, 5 Mahasiswa Stiera Purworejo Sumbang Prestasi Nasional

APLIKASI: Lima Mahasiswa Stiera Purworejo menciptakan aplikasi Toko Bibitku (Tobitku) sebagai modernisasi pemasaran bibit unggul.

PURWOREJO- Aplikasi Toko Bibitku (Tobitku) karya 5 orang Mahasiswa, menghantarkan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Rajawali atau Stiera Purworejo mendapat apresiasi pendanaan nasional dari Kemendikbudristek Dikti melalui Ditjend Belmawa pada skema Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Video Gagasan Konstruktif (VGK).

Tim mahasiswa peraih pendanaan diketuai oleh Hilda Nova Indira dengan anggota Andini Wulansari, Yoga Wicaksana, Nasywa Anasya Rahma, dan Erin Fitriyah. Tema PKM-VGK yang diangkat dalam proposal mereka yakni Modernisasi Pemasaran Bibit Buah Unggul dalam Mendukung Lahirnya Petani Milenial di Daerah dalam bentuk aplikasi Toko Bibitku (Tobitku).

Hilda Nova Indira menyebut dalam PKM VGK kali ini, tim akan menguraikan secara komprehensif mengenai rencana modernisasi pemasaran bibit buah unggul sebagai upaya strategi dalam mendukung pertumbuhan petani milenial di daerah.

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Menurutnya, urgensi penyusunan VGK dengan gagasan modernisasi pemasaran bibit buah unggul untuk meningkatkan petani milenial daerah ini diharapkan dapat menginspirasi dan menciptakan ekosistem pertanian yang inklusif, inovatif, dan memberikan dampak positif bagi peningkatan jumlah petani milenial.

“PKM VGK dimulai dari gagasan yang konstruktif, kemudian diwujudkan dalam karya konten video kreatif dan komunikatif di YouTube. Tujuan jangka panjangnya dapat memotivasi peran mahasiswa dalam mengelola imajinasi, persepsi, dan nalar sebagai upaya solusi yang konstruktif terhadap masalah kekinian yang terjadi di masyarakat, ” katanya, Kamis (18/7/2024).

Dijelaskan, Tobitku lahir sebagai aplikasi yang mendorong minat dan motivasi anak muda agar dapat meningkatkan perekonomian di daerahnya. Anak muda juga perlu memahami bahwa menjadi seorang petani tidak harus terjun langsung kesawah. Dengan membantu menjual bibit buah unggul dengan memanfaatkan teknologi modern, anak muda sudah menjadi petani milenial.

Baca Juga :  Purworejo Raih Opini WTP Ke-12

“Proses pelaksanaan dimulai dengan fase observasi. Untuk tahap ini, hal pertama yang akan kita lakukan adalah mengambil suatu masalah untuk menentukan ide cerita dan kemudian melanjutkan dengan pemecahan masalah,” jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa metode pelaksaan tahap awal dengan tahap pra produksi, dimana hal pertama yang dilakukan adalah menentukan ide cerita. Pada bulan Juli 2024 aktivitas kegiatan tim PKM VGK Stiera sudah memasuki proses produksi video.

“Video dan konten yang dibuat dipublikasi dalam YouTube STIE Rajawali. Dan menggunakan platflom media sosial (IG: pkmvgk_tobitku, tiktok: pkmvgk_tobitku). Hal ini, untuk membantu memperoleh pengakuan dan dapat meningkatkan eksposur pada film ini,” paparnya.

Ketua STIE Rajawali yang sekaligus Dosen Pembimbing Tim Mahasiswa PKM VGK, Dr Hesti Respatiningsih SE MPar, merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada 5 mahasiswa yang telah menyumbangkan prestasi nasional tahun 2024 ini.

Selaras dengan pembelajaran Kampus Merdeka, kegiatan PKM diharapkan dapat memberikan kesempatan dan tantangan dalam pengembangan kreativitas, inovasi, dan kapasitas, serta kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan atau solusi melalui masalah dan dinamika yang ada di masyarakat.

“Kami aktif mendorong, memberikan fasilitas dan dukungan kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan cara melakukan kegiatan pembelajaran dengan model variatif, serta mampu memberi bekal keterampilan yang mumpuni melalui PKM. Adapun keterlibatan dosen dalam pendampingan PKM VGK dapat memberikan kesempatan bagi dosen untuk berinteraksi dengan berbagai pihak di luar kampus,” terangnya.*

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *