KALIGESING-Siswa SMPN 24 Purworejo dikenalkan dengan dunia wirausaha sejak dini. Pengenalan ini diharapkan akan menjadikan bekal jika nantinya mereka ingin terjun ke dunia usaha.
Secara detail proses untuk memunculkan sebuah produk diberikan. Tidak sekedar menjadi penjual dengan menerima barang atau dagangan dari orang lain, anak-anak ini diajak untuk paham mulai dari belanja bahan, mengolah dan menghasilkan produk olahan. Tidak berhenti disitu, olahan yang ada juga mendapat sentuhan kemasan yang baik, serta metode penjualan modern.
Kegiatan merupakan wujud implementasi kurikulum merdeka secara komprehensif yang diberikan melalui pengembangan program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Hasil kreasi peserta didik ini dituangkan SMPN 24 Purworejo dengan membuka Pasar Dadakan ‘Dina Gladen Dodolan’ yang diadakan di sekolah setempat, Sabtu (2/3/2024).
Kepala SMPN 24 Purworejo, Warno Dwi Antoro SPd MPd mengungkapkan tema yang diangkan adalah kewirausahaan. Peserta didik yang mengikuti kegiatan adalah mereka yang duduk di kelas VII dan VIII.
“Tema ini amat menyenangkan bagi peserta didik. Mereka sangat antusias untuk mengikutinya dimana mereka kita ajak untuk berkreasi dan bergotong royong untuk memunculkan produk yang ingin ditampilkan,” kata Warno didampingi Koordinator Projek Bambang Budiyanto SPd.
Baca Juga Gelar P5, Siswa SMPN 18 Diajak Mengenal Makanan Tradisional Nusantara
Ditambahkan jika program tersebut memiliki tujuan sebagai pendidikan awal murid terhadap proses dan tahapan dalam berwirausaha. Diharapkan mereka akan memiliki karakter wirausaha yang bertanggung jawab dan mandiri.
“Sebelum sampai proses membeli yang kita gelar hari ini. Ada beberapa hal yang diikuti oleh peserta didik. Kita juga mengenalkan marketplace kepada mereka, sehingga penjualannya tidak hanya konvensional saja, tapi juga bisa dijual secara online,” ungkap Warno.
Warno mengaku gembira karena kreasi anak amat luar biasa. Hal itu terlihat dari olahan yang dihasilkan sudah menggugah selera. Selain itu kemasannya juga menarik sehingga membuat pembeli tertarik untuk mendapatkan.
“Muncul berbagai nama dari makanan atau minuman yang ada. Mereka memberikan singkatan-singkatan yang di luar pikiran kami. Dan itu sangat menjual,” tambah Warno.
Adi Nugroho, Siswa kelas VIIIA mengatakan jika kegiatan P5 yang diberikan pihak sekolah cukup berkesan bagi dirinya. Dari program tersebut dirinya mengaku paham akan proses sebuah produk dihasilkan.
“Tidak hanya menghasilkan saja, tapi kita juga tahu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan nilai jualnya. Jadi, pas jualan itu tidak sampai rugi,” kata Adi. (ndi)