PIRWOREJO- KUB (Kelompok Usaha Bersama) dan Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) di Kabupaten Purworejo menerima bantuan hibah. Bantuan itu dimaksudkan untuk meningkatkan produksi perikanan kelautan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan (LHP) Kabupaten Purworejo Wiyoto Harjono mengatakan ada beberapa bantuan untuk masyarakat perikanan tangkap maupun perikanan budidaya yang anggarannya berasal dari APBN, APBD propinsi maupun APBD kabupaten.
Untuk hibah yang bersumber dari APBN, dalam hal ini dari Dirjen Perikanan Tangkap, jelas Wiyoto, ada bantuan untuk 29 KUB (Kelompok Usaha Bersama) berupa mesin tempel kapal 15 PK, masing-masing KUB 1 unit.
Baca Berita Pantura
Dari Dirjen Perikanan Tangkap juga ada bantuan jaring Gilnet Monofilament sebanyak 50 pcs untuk 12 KUB. Dari Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, ada 1 KUB yang mendapatkan bantuan satu fish finder (GPS untuk mengetahui posisi ikan), jaket pelampung, mesin tempel kapal 15 PK.
“1 KUB lainnya juga mendapatkan bantuan berupa 1 fish finder, mesin tempel kapal 15 PK,” jelas Wiyoto, Rabu (9/8/2023).
Dari Dirjend Perikanan Budidaya, disebutkan, ada bantuan kolam bioflok untuk 4 Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Perikanan). 3 Pokdakan juga mendapatkan bantuan berupa 1 paket budidaya udang vaname.
Dari APBD propinsi melalui Dinas LHK, ada satu Pokdakan mendapat bantuan berupa 1 paket benih gurame ukuran 6-8 cm, pakan ikan starter dan grower. 1 Pokdakan lainnya mendapat hibah berupa uang untuk pengembangan budidaya perikanan sebesar Rp 30 juta.
Dari APBD Kabupaten melalui Dinas LHP, ada bantuan berupa paket benih lele, untuk 16 Pokdakan. Dalam satu paket bantuan ini isinya 14.800 ekor benih lele, pakan ikan starter 300 kg, pakan ikan grower 500 kg, probiotik, tetes tebu, terpal, seser, pompa air, selang hisap dan selang buang.
Bantuan dari LHP juga diberikan kepada 13 Pokdakan berupa benih gurame, pakan ikan starter dan grower, probiotik, tetes tebu dan peralatan lainnya. 5 Pokdakan juga mendapatkan bantuan berupa benih nila hitam. Dalam hal ini setiap kelompok mendapatkan 10.315 ekor, pakan ikan starter dan grower, probiotik, seser induk, pompa air dan lainnya.
“1 KWT (Kelompok Wanita Tani) juga mendapatkan bantuan berupa induk nila sebanyak 50 kg ukuran 250-300 gram perekor, pakan ikan, seser induk, jaring, jrigen dan peralatan lainnya,” tambah Wiyoto.
Dari Dinas LHP, juga ada paket bantuan karamba untuk 4 Pokdakan berisi 1 unit karamba ikan, 3.200 ekor benih ikan serta pakan ikan. Lainnya, juga ada bantuan untuk 5 KUB, masing-masing KUB mendapat 3 unit mesin tempel kapal 15 PK.
Beberapa hibah kepada kelompok masyarakat khususnya yang bergerak di bidang perikanan dan kelautan, menurut Wiyoto, untuk meningkatkan produksi perikanan. Dia berharap, karena bantuan ini bersifat stimulan, nanti setelah dibantu mereka bisa berkembang secara mandiri.
“Sehingga tahun berikutnya kita membantu di kelompok yang lainnya. Saat ini bantuan hibah tersebut sebagian besar sudah diserahkan, tapi masih ada yang pengadaan,” terang Wiyoto .
Untuk bisa mendapatkan bantuan hibah dari APBD Kabupaten ini, Wiyoto menerangkan, dari masyarakat bisa mengajukan proposal yang ditujukan kepada Bupati. Dari Bupati nanti akan turun ke Sekda, Asisten, Kabag Kesra, baru ke OPD.
Di OPD, dibentuk tim evaluasi dan verifikasi untuk mengevaluasi dan memverifikasi proposal tersebut. Setelah itu, nantinya dari OPD ada rekomendasi Kepala OPD kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD). Dari TPAD ini nanti diolah, kemampuan anggarannya berapa, itu menjadi dokumen anggaran dan masuk dalam APBD. Setelah masuk di APBD, baru tahun depan bantuan diserahkan ke pengelola itu.
Untuk pengajuan bantuan hibah yang bersumber dari APBN dan APBD propinsi, proposal tetap ditujukan kepada Bupati, kemudian dari Dinas LHP Kabupaten yang meneruskan proposal tersebut ke kementerian atau ke propinsi.
“Yang harus digarisbawahi, dalam pengajuan proposal ini, semua pelaku bidang perikanan dan kelautan ini harus memiliki kartu KUSUKA (Kartu Usaha bidang Perikanan dan Kelautan),” pungkas Wiyoto. (nif)
Baca Berita Pantura