Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1 Post ADS 1

Penanganan Stunting Butuh Peran Akademisi

ump untidar
PEMBERDAYAAN : Mahasiswa dari UMPWR dan Untidar melaksanakan Program pemberdayaan masyarakat dalam penanganan Stunting di Desa Karangsari Kecamatan Bener.

PURWOREJO-Penganan kasus stunting atau gizi buruk membutuhkan peran semua pihak, termasuk para akademisi. Inovasi dan kreativitas mereka diharapkan mampu mengakselerasi penanganan stunting, khususnya di desa-desa yang jauh dari pusat kota.

Kondisi tersebut mendapat perhatian dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) Universitas Tidar (Untidar) Magelang dengan melaksanakan program Pengabdian dan Pemberdayaan kepada Masyarakat yang difasilitasi oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek tahun 2024.

Program dilaksanakan oleh tim KKN Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang diketuai oleh Dr Jeki Wibawanti M Eng MSi dari Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) yang berkolaborasi dengan Prof Dr Parmin MPd selaku Wakil Rektor Untidar Magelang yang sekaligus sebagai Dewan Pengarah, dan Lukman Fadhiliya MPd selaku dosen pembimbing lapangan dari UMPWR.

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Baca juga Mahasiswa UM Purworejo Diajak Menelisik Nilai Spiritual Borobudur

Kegiatan dipusatkan di Desa Karangsari Kecamatan Bener. Mahasiswa UMPWR dan Untidar yang tergabung dalam kegiatan KKN PMM ini berjumlah 22 orang dari program studi Peternakan, Gizi, dan Manajemen.

Pelaksanaanya KKN PMM ini adalah selama 6 bulan, dimana mahasiswa tinggal di desa selama satu bulan pada 22 Juli sampai 22 Agustus 2024. Selama kegiatan, mahasiswa mengajak masyarakat Karangsari untuk menghasilkan makanan bergizi secara mandiri, mulai dengan menanam sayur mayur dengan polibag maupun langsung di pekarangan.

Baca Juga :  Pilkades Serentak, Jangan Ada Pidato Politik Berujung SARA

Penanaman juga dapat dikombinasikan dengan pemeliharaan lele, ayam, dan unggas guna meningkatkan gizi anak dan mengurangi potensi Stunting.

Prof Parmin menyampaikan bahwa salah satu kegiatan yang dilakukan KKN PMM yaitu Penyuluhan terkait Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

“KRPL dapat mendukung dan meningkatkan akses terhadap ketersediaan sumber pangan karbohidrat, protein, dan vitamin yang berasal dari berbagai sayur mayur, buah, dan sumber protein hewani melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan di sekitar rumah,” katanya, Selasa (30/7).

Jeki Wibawanti yang juga selaku Kepala Kerja Sama dan Urusan Internasional (KUI) UMPWR menyebut bahwa kegiatan ini adalah wujud implementasi kerjasama atau MoU kedua universitas.

“KRPL dengan memanfaatkan pekarangan masyarakat secara intensif untuk penyediaan bahan pangan sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi secara berkelanjutan. Pemanfaatan pekarangan masyarakat di Desa Karangsari dapat dilakukan mengingat pekarangan yang tersedia cukup luas selama ini belum dimanfaatkan secara optimal,” sebut Jeki.

Dalam program ini juga dilaksanakan kegiatan penyuluhan untuk para kader posyandu bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo.

Lucky Supristi selaku narasumber dalam penyuluhan mengatakan bahwa sayur mayur dan buah-buahan yang dibeli biasanya mengandung pestisida.

“Sehingga akan lebih sehat dan ekonomis jika penyediaannya dilakukan mandiri melalui pemanfaatan KRPL,” ungkapnya. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *