GOMBOL-Ketersediaan air menjadi salah satu kunci keberhasilan produksi padi. Saat musim kemarau tiba, banyak petani yang tidak bisa lagi meningkatkan produksinya.
Tidak sedikit yang hanya bisa menanam pada musim tanam I saja, dan tidak melanjutkan di musim tanam kedua.
Kondisi ini juga terjadi di Desa Wonoroto Kecamatan Ngombol, Purworejo. Selama ini masyarakat berusaha tetap menanam di lahan kering menggunakan air tanah dangkal untuk perairannya.
Baca Berita Pantura
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, petani menggunakan pompa air dengan tenaga listrik. Pemanfaatan teknologi ini digunakan untuk bisa memaksimalkan areal pertanian yang ada.
PPL dari BPP Kecamatan Ngombol, Bakti Woro Haryanti mengatakan satu kelompok tani di Wonoroto Ngombol mencoba memanfaatkan pompa tenaga panel surya. Uji pelaksanakan dilakukan pada awal Juli 2024 ini.
“Kelompok Tani Guyub Rukun mencoba menggunakan panel surya itu. Kami hadir bersama PPL Kecamatan Ngombol, perwakilan kelompok tani Desa Wonoroto, Kesidan dan Wonosari sejumlah 20 orang. Pompa air tenaga surya ini menggunakan energi sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik untuk menggerakkan mesin pompa untuk mendorong air dari sumbernya,” kata Bakti Woro seperti dikutip dari website resmi DPPKP Purworejo.
Dijelaskan Woro, Pompa Air Tenaga Surya atau PATS adalah pompa air dengan menggunakan sumber energi listrik dari sinar cahaya matahari melalui panel surya. Pompa air tenaga surya ini sendiri ada dua jenis yaitu pompa air tenaga surya submersible (berada di dalam tanah) dan pompa air surface (berada di atas tanah). Pompa air tenaga surya submersible lebih banyak dipergunakan karena tidak membutuhkan tempat atau ruang dan memiliki kemampuan lebih baik karena berada lebih dekat dengan sumber air di dalam tanah.
“Adanya pompa air tenaga surya ini amat efektif karena bisa mendapatkan sumber air yang maksimal dan pastinya lebih hemat energi serta biaya,” imbuh Woro.
Kelebihan dari pompa air tenaga surya adalah bisa ditempatkan di mana saja selama panel surya bisa menerima paparan cahaya sinar matahari. Untuk keperluan perumahan, panel surya bisa dipasang di atap rumah atau garasi atau gedung lainnya sehingga tidak memakan tempat. Sedangkan untuk keperluan pertanian atau perkebunan, pompa air bisa ditempatkan di mana saja, selama ada sumber air di bawah tanah.
Ketua Kelompok tani Guyub Rukun Desa Wonoroto, Sujarno mengatakan penggunaan panel surya ini lebih hemat biaya dan tidak menimbulkan polusi lingkungan.
“Menggunakan sumber energi cahaya sinar matahari, maka pompa ini lebih mudah dan hemat biaya dalam operasionalnya, karena tidak membutuhkan biaya solar atau bahan bakar lain, dan tidak ada biaya listrik bulanan (seperti penggunaan listrik PLN). Dalam jangka panjang penggunaan pompa air ini akan menjadi lebih hemat biaya, dibandingkan jika menggunakan pompa air konvensional dengan energi listrik PLN atau menggunakan generator/diesel,” kata Sujarno. (*)
Baca Berita Pantura