PURWOREJO-Pasukan Ungu Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Purworejo mendapat apresiasi khusus dari Bupati Purworejo Yuli Hastuti. Hal itu tidak beralasan karena dari kerja keras merekalah Purworejo bisa mendapat Piala Adipura tahun 2023.
Ya, ucapan itu terlontar dari Bupati Yuli Hastuti usai mendapatkan Piala Adipura yang diserahkan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong didampingi Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 Rosa Vivien Ratnawati, di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian LHK RI, Jakarta, Selasa, (5/3/2024).
Purworejo berhasil meraih penghargaan Adipura Tahun 2023 Kategori Kota Kecil. Penghargaan yang diperuntukkan bagi kabupaten/kota yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan ini, pernah diraih Purworejo pada tahun 1994, 1995, 1996, 1997 dan terakhir Adipura diraih pada periode tahun 2018.
Baca Berita Pantura
Piala Adipura diserahkan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong didampingi Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 Rosa Vivien Ratnawati kepada Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH, Selasa, (05/03/2024) di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian LHK RI, Jakarta.
“Terima kasih diberikan kepada seluruh tenaga kebersihan atau Pasukan Ungu yang telah bekerja dengan keras menjaga lingkungan tetap bersih. Harapannya ke depan penghargaan ini dapat dipertahankan sehingga bisa mendapatkan penghargaan Adipura Kencana,” kata Yuli Hastuti.
Bupati mengaku dirinya bangga dan senang, Purworejo bisa meraih kembali penghargaan Adipura. Keberhasilan itu berkat dukungan dan peran partisipasi masyarakat Purworejo yang telah menjaga kebersihan lingkungan serta program penghijauan yang telah dilakukan.
Kepala DLHP Purworejo Wiyoto Harjono menerangkan, penilaian telah dilakukan oleh tim penilai Adipura pada bulan November tahun 2023. Terdapat empat klasifikasi wajib yang harus dimiliki sehingga kabupaten/kota layak untuk dinilai. Yakni Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Jakstrada), kapasitas pengelolaan sampah, operasional TPA dan luasan ruang terbuka hijau.
Selain itu, ada 14 titik pantau terhadap empat klasifikasi diatas. Yakni, permukiman menengah dan sederhana, jalan arteri dan kolektor, pasar, pertokoan, perkantoran, sekolah adiwiyata, Rumah Sakit/Puskesmas, hutan kota, taman kota, saluran terbuka, fasilitas pengelolaan sampah yang dikelola pemda, fasilitas pengelolaan sampah yang dikelola masyarakat, TPA serta Desa Proklim.
“Adipura ini merupakan kontribusi dari semua pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Ke depan kita bersama berbagai pihak akan melalukan berbagai inovasi terkait pengelolaan sampah dan penataan lingkungan hijau. Harapannya tahun depan kita kembali meraih kembali penghargaan Adipura,” kata Wiyoto.(nif)
Baca Berita Pantura