Warga Kroyokulon Kemiri Uri-Uri Tradisi Wiwit

kroyokulon
WIWIT : Warga tengah membagikan nasi kuluban berikut kelengkapannya saat dilakukant tradisi wiwit di Desa Kroyokulon Kecamatan Kemiri, Purworejo.

KEMIRI-Tradisi wiwit atau ada yang menyebut wiwitan sebagai penanda dimulainya panen padi masih dilakukan oleh warga Desa Kroyokulon, Kecamatan Kemiri, Purworejo. Ini menjadi salah satu bentuk ungkapan wujud syukur warga kepada Tuhan YME atas limpahan hasil panen padi.

Kepala Desa Kroyokulon, Dwi Ratmoko mengungkapkan kegiatan ini dilakukan 2 kali dalam setahun, yaitu setiap mengawali musim panen padi.

“Yang kami lakukan ini adalah meneruskan tradisi nenek moyang kami, biasanya dilakukan pada Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon. Dan untuk di desa kami sudah dilakukan Selasa kemarin (6/7),” kata Dwi Ratmoko, Rabu (7/8/2024).

Dijelaskan Dwi Ratmoko, lokasi wiwtan tersebut dilakukan di tanggul sawah Sigebang Desa Kroyokulon. Diawali dengan doa bersama yang dipimpin tokoh pemuka agama kemudian dilanjutkan dengan membagikan nasi kuluban, ingkung ayam serta jajan pasar kepada yang hadir untuk dinikmati bersama.

Baca Juga :  Digelar Selama Sepekan, Pituruh Expo 2024 jadi Ajang Promosi Potensi Daerah

“Dalam doa yang dipanjatkan, kita senantiasa memohon dan berharap agar pertanian warganya mendapat ridho dari Allah SWT, profesi petani diberkahi dengan hasil panen yang baik dan melimpah,” imbuh Dwi Ratmoko.

Salah satu warga Wijiyanto mengungkapkan bahwa kegiatan semacam ini perlu dilestarikan mengingat di zaman modern seperti sekarang sudah mulai jarang ditemui.

“Kami pun senang nguri-uri kegiatan seperti ini, supaya anak cucu kita bisa terus menyaksikan kearifan tradisi budaya nenek moyang jaman dulu,” kata Wijiyanto.

Selain warga dan perangkat desa Kroyokulon acara tersebut turut dihadiri penyuluh pertanian Kecamatan Kemiri, Whisnu Agung Suryanugraha SP. Desa Kroyokulon sendiri mempunyai lahan sawah pertanian seluas 103 hektar dengan sebagian besar ditanami tanaman padi serta palawija. (*)