PURWOREJO, epurworejo.com – Calon Bupati Petahana Kabupaten Purworejo, Hj Yuli Hastuti, mengaku terharu berada ditengah majelis Pengajian Milad Ahad Legi Sedekah Rombongan atau SR Purworejo, pada Minggu (6/10/2024).
Bahkan Yuli mengaku tak mampu memberikan banyak kata saat dirinya diminta untuk memberikan sambutan pada acara tersebut.
Baca Berita Pantura

Pasalnya Pengajian Ahad Legi setiap selapanan yang digelar oleh Koordinator SR Purworejo di Base Campe SR Demangan Kecamatan Banyuurip tersebut, selain menghadirkn keluarga juga mendatangkan para Pejuang Sehat (sebutan pasien SR, Red).
“Semoga Alloh SWT memberikan ketabahan dan kekuatan kepada para keluarga dan Para Pejuang Sehat,” ucap Yuli lirih.
Dalam sambutannya. Yuli menekankan kepada para orang tua Pejuang Sehat agar sabar dan selalu meyakini bahwa semua yang kita miliki adalah Titipan Alloh.
“Ibu-ibu saya mohon sabar. Anak-anak kita adalah Titipan Alloh. Jadi tetaplah sabar dan iklas menerima Kehendak-Nya, ” ujarnya.
Sementara itu Krisna Pribadi, Koordinator SR Kota Purworejo mengaku setiap Pengajian Ahad Legi selalu dihadiri oleh semua pejuang sehat beserta para keluarganya.
“Rata-rata dua ratusan keluarga dan pejuang sehat selalu mengikuti Pengajian Ahad Legi. Dan mereka sangat antusias. Lebih-lebih pada milad pertama Pengajian Ahad Legi, kami bisa menghadirkan Bu Hj Yuli Hastuti, ” terang Krisna.
Lebih jauh disampaikan, bahwa sebelum acara berlangsung seluruh kurir atau relawan sopir menggunakan tiga buah mobil ambulan menjemput satu persatu keluarga pejuang sehat. Begitu pula saat hendak pulang.
“Kami semua relawan juga kembali mengantarkan mereka kembali ke rumah masing-masing, ” tutur Krisna.
Sekedar diketahui, SR Purworejo berdiri sejak tahun 2013. Baru ada tiga armada ambulans yang untuk melayani antar jemput pejuang sehat secara gratis setiap harinya.
Salah satu kurir wanita pengantar pasien bernama Dhita (40) mengaku melakukan tugas menjadi relawan ada keasikkan tersendiri. “Walaupun perempuan, saya selalu siap antar pejuang sehat. Dari menjemputnya di rumah hingga mengantarkan pejuang sehat ke rumah sakit dimanapun serta mengantarkannya kembali ke rumahnya lagi, ” ujar Dhita.
Hal yang sama dilakukan oleh seorang kurir SR bernama Umar (44). Meski dia juga berprofesi sebagai Kurir Grab Food, dirinya mengaku separuh waktunya dalam sehari untuk melayani pejuang sehat. Sama seperti Dhita, dengan bermodal ingin berbuat kemanusiaan, Umar, tak segan meninggalkan kegiatan produktif ekonominya hanya untuk berbagi serta peduli kepada sesama.
“Saya ingin mengabdikan diri saya untuk sesama. Saya ingin berbuat apapun agar bisa menolong para Pejuang Sehat SR ini, ” ujar Umar. (*)
Baca Berita Pantura
