PURWOREJO, epurworejo.com – Anak-anak muda di Kabupaten Purworejo semakin banyak yang terlibat dalam seni tari, salah satunya Jaran Kepang. Hal ini perlu mendapatkan dukungan sehingga mereka akan semakin percaya diri untuk tampil dan menciptakan tari-tari baru di Purworejo.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo Dyah Woro Setyaningsih dalam Workshop Optimalisasi Seni Pertunjukan pada Tari Jaran Kepang yang diadakan Komite Tari Dewan Kesenian Purworejo bersama Dindikbud di Gedung Kesenian Purworejo, Jumat (13/9/2024).
“Kami melihat perkembangan seni di Purworejo semakin pesat, terutama di kalangan anak-anak muda,” kata Woro.
Dirinya berharap adanya workskhop itu akan mampu memperkuat karakter seni tradisional Purworejo.
“Kepedulian dari anak-anak muda ini membuat kita yakin, jaran kepang itu tidak akan punah. Dan dari workhsop ini tentunya menjadi bagian penting dalam upaya melakukan regenerasi seniman-seniman lokal,” tambahnya.
Sementara itu, koreografer muda asal Purworejo, Wibi Supri Andoko, yang menjadi narasumber dalam workshop ini, menekankan pentingnya mempertahankan identitas lokal dalam seni pertunjukan jaran kepang.
“Seni jaran kepang di Purworejo harus memiliki karakter yang kuat. Meski banyak kreasi baru di luar sana, penting bagi para penari untuk tetap menonjolkan karakter ke-Purworejoan dalam setiap gerakannya,”ujar Wibi.
Workshop ini juga dihadiri oleh Agus Pramono, Ketua Harian Dewan Kesenian Purworejo, serta Untari, seorang pengamat seni yang turut memberikan apresiasi terhadap semangat para peserta. Mereka berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, untuk menjaga eksistensi dan perkembangan seni tradisional di Purworejo.
Dengan adanya kegiatan ini, seni tari jaran kepang diharapkan semakin dikenal luas dan tetap lestari di tengah perkembangan zaman, terutama dengan dukungan penuh dari pemerintah dan seniman-seniman muda Purworejo.(*)