PURWOREJO-Peternak entok mendapakan berkah lebaran. Tingkat penjualannya meningkat drastis dibandingkan hari biasa. Ada ratusan entok yang terjual ke konsumen dalam setiap momen Lebaran.
Pembudidaya entok dari Bakungan Desa Jenar Wetan Kecamatan Purwodadi Kirana Caba mengungkapkan jika setiap tahun permintaan entok darinya mengalami peningkatan. Masyarakat sebagian sudah mulai beralih memanfaatkan entok daripada ayam.
“Entok itu bisa dimasak berbagai jenis ya. Mungkin selama ini hanya dikenal rica-rica saja, padahal dibuat opor atau jadi entok goreng itu juga tidak kalah enak,” kata Kirana, Selasa (8/4/2024).
Baca Berita Pantura
Dikutip dari kanal Youtube Toms Way, harg jual entok juga lumayan tinggi. Hendri mengaku penjualan tertinggi mencapai Rp 300.000 untuk 1 ekor. Dan jika diperhitungkan dengan berat, bisa dikatakan harga entok mencapai Rp 80.000/kg.
“Jadi harganya memang bervariasi sesuai ukurannya. Itu tidak memandang jenis entok ya seperti jenis superan, rambon atau jumbo,” kata Kirana.
Baca Juga : GPM Purworejo Dipusatkan di Kesugihan Purwodadi
Ditambahkan, permintaan daging entok itu sudah mulai ada pada H-7 lebaran. Jumlahnya akan semakin meningkat menjelang hari H. Permintaan akan terus terjaga hingga H+3.
“Konsumen membelinya tidak sama, ada yang membeli dalam kondisi hidup ataupun sudah bersih atau siap olah,” tambahnya.
Jika pembeli meminta entok sudah siap olah, akan dikenakan biaya penyembelihan dan pembersihan entok. Namun tambahan itu tidak terlalu tinggi.
Kirana mengaku jika pembeli yang menjadi langganannya masih berasal dari Purworejo saja. Peminat dari luar kota belum masuk dan kalaupun ada dirinya masih harus berpikir ulang untuk bisa melayaninya.
“Permintaan lokalan saja sudah tinggi. Belum terbayangkan kalau harus melayani yang dari luar kota.
Meski demikian, dirinya juga akan mencoba memberikan layanan bagi pembeli dari luar kota. Hanya saja dirinya harus bekerjasama dengan pembudidaya lain untuk memenuhi permintaan pasar.
“Kedepan akan tetap kita tembus atau layani. Dan itu menjadi tantangan kami,” jelas Kirana. (ndi)
Baca Berita Pantura