PURWOREJO- DPC Forum Keluarga Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI) Purworejo berupaya mengenalkan budaya silat sejak.
Hal itu dilakukan untuk membentengi generasi muda dari degradasi mental serta moral akibat perkembangan teknologi yang kian memperihatinkan.
Menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo serta 7 Padepokan Silat, FKPPAI Purworejo mengadakan Lokalatih gerakan pembelajaran budaya silat sejak dini, Sabtu (29/6/2024).
Lokalatih yang dilaksanakan di Heroes Park Purworejo tersebut, diikuti ratusan peserta dari Padepokan TriSusila, PSHT, Tri Saka, Satria WEKABO, Pancer Seto, Yoga Buana dan Satria Bagelen Bertosan Aji.
Ketua DPC FKPPAI Purworejo, Ki Joko Pranolo didampingi pengurus harian organisasi mengatakan, degradasi mental serta moral akibat perkembangan teknologi menimbulkan keprihatinan di semua lini.
Disampaikan, kegiatan tesebut dimaksudkan memperkenalkan budaya sejak dini untuk mencetak generasi muda berkarakter.
“Kita mengambil tema utama Lokalatih Berbudaya Membentuk Karakter Bangsa. Materi lokalatih yang diusung adalah silat seni, senjata toya dan golok untuk pertolongan pertama dan teknik menggunakan ikat kepala. Materi-materi tersebut jika diperkenalkan sejak dini, dapat membentuk disiplin, empati serta simpati terhadap sesama,” kata Ki Joko disela-sela kegiatan.
Diharapkan, dengan memperkenalkan budaya terus menerus akan membentuk karakter generasi muda dan mampu menjadi benteng terhadap globalisme yang tidak dikehendaki. Sehingga budaya mampu menjadi benteng terhadap hal-hal negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi.
“Misalnya generasi muda mau berlatih pencak silat maka dengan sendirinya waktu untuk bermain game atau handphone akan berkurang,” harapnya.
Menurut Ki Joko, terlebih maraknya judi online dan segala game di handphone, maka membuat generasi muda fokusnya teralihkan dari kehidupan sosial kemasyarakatan.
“Bisa dibayangkan peristiwa-peristiwa saat ini, judi online dan game handphone merebak serta merambah hingga generasi muda. Salah satu counter terbaik adalah membuat kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dengan tujuan pembentukan karakter, pencak silat adalah salah satunya. Ya, semoga akan makin banyak kegiatan-kegiatan berbudaya untuk benteng unsur negatif kemajuan teknologi,” tandasnya.*