Kemarau, Ratusan Warga di Bantarkawung Brebes Krisis Air Bersih

BREBES – Musim kemarau dampaknya mulai dirasakan warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Ratusan warga di Desa Ciomas, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, kini mengalami krisis air bersih.

Untuk mendapatkan air bagi kebutuhan sehari-hari, saat ini warga terpaksa menggali sumur-sumur kecil di aliran Sungai Ciraja. Kepala Desa Ciomas, Poniran, melalui Kaur Umum, Kholid, menjelaskan, krisis air bersih mulai dirasakan sejak pertengahan Juli.

“Pasokan air dari Pamsimas berkurang drastis karena kemarau. Untuk memenuhi kebutuhan air, warga terpaksa menggali sumur-sumur kecil di sepanjang aliran Sungai Ciraja,” jelasnya.

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Menurut dia, jumlah warga terdampak kekeringan ada 250 kepala keluarga atau sekitar 750 jiwa. Warga yang memiliki kemampuan ekonomi lebih baik biasanya membeli air bersih dalam kemasan galon untuk keperluan sehari-hari.

Baca Juga :  Tingkatkan Produktivitas Padi di Jawa Tengah, Kementan RI Hibahkan 4.348 Pompa Air

Kondisi tersebut, lanjut Kholid, telah dilaporkan ke pemerintah daerah oleh pihak desa. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, krisis air bersih diperkirakan akan semakin parah pada bulan Agustus hingga September.”Kami hanya bisa melaporkan dan mengusulkan bantuan air bersih kepada pemerintah daerah,” tambah Kholid.

Sutina, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa pengambilan air di sungai terpaksa dilakukan karena pasokan air dari Pamsimas terus menurun. “Ini hanya terjadi saat musim kemarau. Di luar musim kemarau, air dari Pamsimas normal,” ujarnya.

Dia berharap, pemerintah daerah dapat segera memberikan solusi untuk mengatasi krisis air bersih ini, agar kebutuhan air sehari-hari mereka dapat terpenuhi dengan baik. (*)

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed