PURWOREJO-Penampilan seni dari seniman-seniman muda Purworejo berhasil menarik perhatian dan menghibur para penumpang serta pengunjung Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Minggu (7/7/2024).
Kegiatan itu sendiri dilaksanakan Dinas Kebudayaan Purworejo berkonsep event school Holiday atau Festival Liburan Sekolah.
Adapun mereka yang tampil diantaranya Sanggar Tut Wuri dan Sanggar Seni Swastika menampilkan tarian tradisional yang enerjik dan penuh semangat. Gerakan yang anggun dan dinamis dari para penari berhasil memukau penonton, memperlihatkan keindahan budaya lokal yang kaya.
Baca Berita Pantura
Grup Extra Tari dari SMP Negeri 11 Purworejo juga tidak kalah memikat. Dengan kostum yang berwarna-warni dan koreografi yang rapi, para siswa menunjukkan keterampilan tari yang luar biasa, menambah semarak suasana festival.
Tidak hanya tarian, seni pantomim juga turut memeriahkan acara. Kelompok Purworejo Mime menyuguhkan pertunjukan yang mengundang tawa dan apresiasi dari penonton. Dengan gerakan-gerakan yang lucu dan ekspresif, mereka berhasil menyampaikan cerita tanpa kata-kata, menunjukkan betapa seni dapat menjadi media komunikasi yang kuat.
Festival ini juga menampilkan berbagai seniman muda dari Purworejo yang menunjukkan bakat mereka dalam berbagai bentuk seni, Keberanian dan kreativitas mereka dalam mengekspresikan diri melalui seni berhasil membuat penonton terkesima dan memberikan apresiasi yang hangat.
Baca juga : Ngangkring Budaya, Obrolan Untuk Pengembangan dan Nguri-uri Budaya Tradisional
Kabid Kebudayaan Dindikpora Dyah Woro Setyaningsih menyatakan bahwa festival ini bertujuan untuk memperkenalkan seni dan budaya lokal kepada masyarakat luas, sekaligus memberikan panggung bagi seniman muda untuk menunjukkan bakat mereka.
“Kami berharap melalui acara ini, seni dan budaya Purworejo semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat, serta memberikan motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya,” ujarnya.
Dengan penampilan yang memukau dan semangat yang tinggi, Festival Liburan Sekolah di Bandara YIA sukses menjadi ajang yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan mempererat rasa cinta terhadap budaya lokal. (*)
Baca Berita Pantura