PURWOREJO-Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) diajak untuk menelisik nilai spiritualitas dari Candi Borobudur dalam sebuah acara Bincang Budaya Borobudur, di kampus III UMPWR Sucen, Senin (6/5/2024). Kegiatan tersebut diinisiasi oleh para mahasiswa bekerjasama dengan Ruwat Rawat Borobudur.
Sejumlah narasumber dihadirkan dalam acara dialog tersebut, diantaranya Muhammad Adlin Sila sebagai pemateri kunci, Direktur Badan Otorita Borobudur (BOB) Agustin Paranginangin, Muji Susanto dan Novita Siswayanti dari BRIN, Sucoro dari Ruwat Rawat Borobudur, serta Penulis dan Budayawan Purworejo Junaedi Setiyono.
Sucoro mengatakan, dimensi spiritualitas yang dimiliki Candi Borobudur selama ini seolah terlupakan. Maka dari itu, dirinya berusaha menghidupkan dimensi-dimensi itu melalui diskusi, terutama di kampus-kampus.
Baca Berita Pantura
Baca juga : BOB Sebut Dewa Ruci Berpotensi Jadi Persinggahan Penumpang YIA
“Borobudur selama ini hanya bicara soal fisik bangunan ya, pembatasan pengunjung, dan sebagainya. Nah, dari sisi lain Borobudur ada dimensi spiritual, yang selama ini terabaikan, dari pengelola, dari siapapun. Nilai spiritualitas itu oleh masyarakat banyak dipahami hanya terkait dengan agama, padahal nilai penting Borobudur sangat universal,” terang Sucoro, usai acara diskusi.
Peserta diskusi kali ini selain mahasiswa ada juga sejumlah seniman yang hadir secara virtual. Kegiatan bincang budaya ini merupakan yang ke-14 kali. Sebelumnya sudah dilakukan di Solo, Boyolali, dan beberapa kota lain.
“Tujuan utamanya (dari diskusi ini) lebih ke menelisik, karena harus tahu persis, nilai spiritualitas seperti apa yang harus kita kembangkan, disinkronkan dengan warisan budaya di Purworejo, dan di Borobudur. Diskusi budaya yang ke-14 ini, kita mencoba menghubungkan antara Borobudur dan Purworejo, disini (Purworejo) ada nilai sejarah yang penting untuk diungkap, dan itu semua akan berkorelasi dengan nilai spiritual Borobudur,” terang Sucoro.
Umi Faizah, Kepala Program Studi (Kaprodi) PBSI UMPWR mengatakan, kegiatan ini merupakan sarana pembelajaran mahasiswa semester 6 yang sedang menempuh mata kuliah Kepewaraan dan Kepenyiaran.
Kegiatan ini juga untuk menambah pengetahuan mahasiswa terkait budaya, sejarah, dan spiritualitas Candi Borobudur.
“Kegiatan ini tidak hanya diikuti 55 mahasiswa semester 6, tapi ada juga mahasiswa semester 4 yang berjumlah 66 secara daring, ada juga mahasiswa semester 2, ada 40-an mahasiswa,” katanya. (nif)
Baca Berita Pantura