GRABAG–pengolahan dan perawatan yang baik akan mendapatkan hasil maksimal. Pemanfaatan lahan kosong akan bisa membuat nilai tambah, dari yang tidak produktif menjadi bermanfaat.
Tergerak ingin memberikan contoh yang baik, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan Grabag membuat demplot tanaman kacang tanah di lahan yang ada di sekitar kantor. Menggunakan bibit terpilih, ini dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat sekitar untuk memberdayakan lahan agar bermanfaat dan menghasilkan.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Grabag Duwi Hartoto ST mengatakan demplot kacang tersebut dilahan yang dimanfaatkan di seputar BPP Grabag. “Kita berdayakan lahan di BPP untuk bercocok tanam yang menghasilkan seperti kacang tanah dan ketela jalar, kata Duwi, Jumat (16/2/2024).
Menurutnya, hasil dari contoh cocok tanam di lahan tanah tersebut dapat mengedukasi masyarakat atau petani terutama dalam berbudidaya yang baik penanganan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang tepat sesuai dengan anjuran.
“Tidak saja untuk contoh pemanfaatan lahan bercocok tanam, kamijuga siap memberikan penyuluhan dalam membantu mendeteksi serta membasmi OPT dengan dibantu rekan PPL yang lain,” tambahnya.
Lebih jauh Duwi mengatakan jika lahan didepan kantor BPP tersebut merupakan lahan kritis yang tidak dimanfaatkan karena dulunya digunakan sebagai pasar hewan (Kambing). Dirinya sebagai koordinator baru berinisiasi untuk memanfaatkan lahan kosong ini agar kedepannya dapat dijadikan lahan demplot bagi petani dan diharapkan dapat mempercantik wajah kantor BPP.
“Sebelum ditanami pengolahan lahan dilakukan dengan menggunakan alat berat dan dilanjutkan pengolahan dengan memberikan pupuk kandang. Karena tidak adanya anggaran maka semua biaya pengolahan lahan ini dilakukan secara swadaya oleh BPP Grabag,” katanya.
Penyuluh Pertanian BPP Grabag Suharyanto AMd menambahkan pemilihan komoditas tanaman kacang tanah dianggap sebagai alternative yang tepat untuk pembenahan dan merehabilitasi lahan sebelum ditanami komoditas lainnya.
“Kedepan kami berencana akan menanam tanaman cabai, sayuran dan komoditas hortikultura lainnya,” kata Suharyanto. (nif)