PURWOREJO– Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRYAKKUM) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo menyelenggarakan peringatan hari teknologi alat bantu sedunia yang baru pertama kali diperingati di seluruh dunia.
Kegiatan yang di pusatkan di Pendopo Kabupaten Purworejo, Selasa (4/6) ini, menjadi salah satu sejarah peringatan hari teknologi sedunia yang pertama dan di Indonesia dilaksanakan di Kabupaten Purworejo.
Peringatan ini diharapkan dapat meningkat kesadaran masyarakat akan pentingnya alat bantu, serta menguatkan jejaring dan tentunya partisipasi terutama bagi penyandang disabilitas dan kelompok lansia.
Baca Berita Pantura

Bupati Kabupaten Purworejo, Yuli Hastuti dalam sambutannya, mengkonfirmasi bahwa alat bantu menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi hidup penyandang disabilitas dan lansia khususnya di Kabupaten Purworejo.
“Peringatan ini juga menjadi pengingat bahwa kesiapan pelayanan fasilitas kesehatan di Puskesmas masih menjadi tantangan. Sebagian besar Puskesmas kekurangan SDM. Fasilitas yang dimiliki juga masih belum aksesibel bagi disabilitas. Kedepannya kami akan berupaya untuk memperbaiki hal tersebut salah satunya dengan memperkuat peran Posyandu untuk melakukan deteksi dini disabilitas dan memperkuat pelayanan kepada lansia,” ucapnya.
M. Aditya Setiawan, Kepala Bagian Program Rehabilitasi Holistik, Pusat Rehabilitasi YAKKUM dalam sambutannya menjelaskan bahwa hari ini menjadi momentum penting peringatan alat bantu dengan adanya pelaksanaan Hari Teknologi Alat Bantu Sedunia yang dilaksanakan pertama kali secara serempak di berbagai negara di Indonesia.
“Pusat Rehabilitasi YAKKUM sendiri sudah menginisiasi pembentukan koleborasi kerja multisektor dengan adanya Kelompok Kerja Alat Bantu. Kami sangat berharap nantinya kita memastikan bersama dan mendorong modelling sistim pemenuhan yang sudah dibangun ini,” ucapnya.
Perwakilan kelompok kerja pemenuhan alat bantu Kabupaten Purworejo, Iman Tjiptadi menjelaskan bahwa inovasi penyediaan alat bantu di Kabupaten Purworejo yang dimulai sejak tahun 2022 dan tahun 2023 menunjukkan komitmen pemerintah Kabupaten yang ditunjukkan dengan adanya SK struktur Kelompok Kerja Alat Bantu.
“Satu desa satu alat bantu menjadi modelling yang menjadi inovasi dan kami dorong untuk pemaksimalan penggunaan dana desa bagi disabillitas. Standar harga akan dibuat dan membangun kerjasama dengan pihak yang relevan seperti apotik daerah. Sehingga hal tersebut akan betul-betul dapat mewujudkan mimpi satu desa satu alat bantu dengan mekanisme berbasis bukti,” jelasnya.(nif)
Baca Berita Pantura
