BENER-Bangkalan batu andesit yang akan digunakan sebagai bahan utama pembangunan Bendungan Bener mulai dilakukan blasting atau pengeboman. Sebagai tahap awal telah dilakukan blasting pada Sabtu (16/3/2024). Itu sebagai langkah uj coba untuk mengetahu dampaknya bagi permukiman di sekitar quary.
Uji coba yang dilakukan siang hari itu tak pelak mengundang rasa ingin tahu masyarakat sekitar. Salah satu warga, Zaroh Khotib (46) mengatakan, warga yang dekat dengan lokasi blasting sempat khawatir dengan kegiatan tersebut.
“Kami khawatir karena jarak lokasi blasting dengan permukiman warga cukup dekat,” kata Zaroh.
Baca Berita Pantura
Menurutnya, jarak terdekat blasting dengan rumah warga sekitar 300 meter. Diakuinya jika uji coba peledakan awalitu belum memberikan dampak. Jika nantinya ada kerusakan, pihaknya akan melaporkan ke pihak penggarap dan akan dilakukan pengecekan dari pihak proyek.
Zaroh menyebut, ia dan warga sekitar yang rumahnya sangat dekat dengan lokasi tambang penasaran dengan proses blasting. Untuk itu sejumlah warga berkumpul untuk menyaksikan proses blasting di rumah miliknya yang berada di Dusun Bedug, Desa Kaliwader.
Baca Juga Bendungan Bener Akan Rampung Akhir Tahun Ini
Pantauan dilapangan menunjukkan proses peledakan bukit ditengah hutan Wadas tersebut dilakukan pada pukul 12.15 WIB sampai Pukul 13.00 WIB. Peledakan diawali dengan alarm sebanyak 3 kali dan peringatan kepada warga sekitar.
Dalam uji coba blasting ini, dua puluh peledak ditanam pada dua puluh lubang. Dua puluh peledak ini diledakkan secara bersamaan atau dalam sekali ledak.
Adapun kedalaman lubang untuk menanam peledak yakni tiga meter dari permukaan tanah. Nantinya saat proses penambangan, peledak bakal ditanam pada kedalaman maksimal sembilan meter.
Jauhari Project Manager PT Maleo Rachma Indo Abadi selaku Pelaksana Blasting Quarry Wadas mengatakan, ujicoba ini adalah yang perdana. Ujicoba berikutnya akan dilakukan pada Senin (18/3/2024).
“Kami sudah lakukan pengamanan, pengukuran getaran, pengujian radius, metode aman dan lain sebagainya, karena terkait hal-hal sebelumnya, ada isu-isu yang agak menyimpang,” kata Jauhari.
Jauhari menambahkan, ujicoba kali ini juga untuk membuktikan metode ledakan semuanya aman. Bahkan getaran yang sampai pemukiman masyarakat jauh dibawah standar yang ditetapkan.
“Getarannya tadi untuk di Kaliwader ini 0,29. Jauh sekali di bawah standar nasional yang sudah ditetapkan,” kata Jauhari. (ndi)
Baca Berita Pantura