BAGELEN, epurworejo.com – Perempatan jalan kabupaten di Desa Kemanukan, Kecamatan Bagelen kerap terjadi kecelakaan lalu-lintas. Kondisi jalan yang mulus dan lurus kerap membuat pengguna jalan memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi.
Di jam-jam sibuk pada pagi hari dan siang hari saat anak-anak berangkat atau pulang sekolah, pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Seperti diketahui di Desa Kemanukan terdapat dua sekolah yakni SMPN 36 dan SMKN 7 Purworejo.
Kehadiran Anggota DPRD Purworejo dari Fraksi Gollar, Sutardi yang menggelar reses masa persidangan kedua tahun 2025 di balai desa setempat dimanfaatkan warga untuk menyampaikan uneg-unegnya, Rabu (2/7/2025) malam.
“Kami minta bantuan dari Pak Tardi untuk bisa mengupayakan adanya garis kejut sebelum memasuki perempatan Kemanukan ini, ” kata Parmin, salah satu ketua RT.
Dikatakan Parmin, pengguna jalan yang ada, khususnya anak sekolah sering mengabaikan keselamatan berkendara. Dengan adanya garis kejut, diharapkan pengguna jalan akan melaju lebih lambat saat melewati perempatan.
“Saya sendiri pernah jadi korban kecelakaan di tempat itu, ” imbuh Parmin.
Menanggapi hal tersebut, Sutardi menyampaikan akan segera mengkoordinasikan hal itu dengan dinas terkait yakni Dinas Perhubungan Kabupaten Purworejo.
“Ini memang diperlukan karena untuk keselamatan bersama, ” kata Sutardi.
Dalam kegiatan reses itu sendiri, Sutardi menyerap berbagai permasalahan dan usulan dari masyarakat. Seperti halnya permintaan bantuan pembangunan mushola, jalan dan juga yang lainnya.
Reses itu sendiri dihadiri kepala desa Kemanukan Nur Wijiyanto bersama perangkat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat lainnya. (*)
Baca Berita Pantura

