PURWOREJO, epurworejo.com – Sebanyak 10 tenaga kerja wisata dari destinasi wisata pemerintah, desa wisata dan Museum Tosan Aji Purwoejo mendapatkan pelatihan dan sertifikasi kompetensi bagi tenaga kerja di bidang pariwisata.
Kegiatan ini digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dindikporapar) Kabupaten Purworejo di lantai 2 Ganeca Convention Hall (GCH) mulai Senin-Selasa (4-5/11/2024). Dalam kegiatan ini, Dinporapar menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Jana Dharma Indonesia dari Yogyakarta.
Baca Berita Pantura
Pelatihan dan Sertifikasi dibuka oleh Sekretaris Dinporapar Bangun Erlangga Ibrahim. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinporapar Agung Pranoto serta Direktur LSP Pariwisata Jana Dharma Hairullah Gazali.
Bangun Erlangga Ibrahim mengungkapkan jika Purworejo merupakan kabupaten yang luar biasa dan memiliki potensi wisata yang amat beragam dan lengkap. Sektor pariwisata sendiri selama ini menjadi salah satu prioritas yang hraus ditangani.
“Kita memiliki program yang dinamakan Dolan Purworejo. Ini menjadi keunggulan karena sudah dimasukkan dalam RPJM (rencana pembangunan jangka menengah) yang sudah berjalan. Untuk mensukseskan program tersebut dibutuhkan peningkatan kemampuan para pelaku wisata,” kata Erlangga.
Dalam konteks tersebut, lanjut Erlangga, pramuwisata menjadi ujung tombak. Disebutkan, seorang pramuwisata bisa meningkatkan daya dukung dari keberadaan destinasi, atraksi dan sara pendukung yang ada.
“Sehebat apapun destinasi, atraksi dan sarana pendukung, kalau pemandunya tidak bisa membuat nyaman ya tidak akan bisa maksimal. Makanya peningkatan kemampuan pramuwisata itu menjadi hal yang penting,” tambahnya.
Dirinya berharap dengan kualifikasi yang dimiliki oleh para pramuwisata itu nantinya akan menjadikan mereka bisa bekerja dengan lebih baik di lapangan. Bukan lagi sosok yang bekerja sakmadyane atau sekedar menggugurkan kewajiban semata.
Direktur LSP Pariwisata Jana Dharma Indonesia Hairullah Gazali mengatakan sertifikasi harus dimiliki oleh para pramuwisaata karena mereka mnejadi garda terdepan wisata di Kabupaten Purworejo.
“Kemampuan atau kecakapan seorang pramuwisata ini akan menentukan seorang wisatawan untuk bisa bertahan tinggal lebih lama. Jika mereka sudah lama tinggal secara otomatis mereka juga akan membelanjakan uang mereka lebih banyak,” kata Hairullah.
Dirinya berharap, dari 10 orang yang dilatih nantinya akan benar-benar memang layakuntuk mendapatkan sertifikat kompetensi. Dengan komptensi yang dimiliki, tentu mereka menjadi seseorang yang benar-benar miliki kemampuan di bidang pariwisata.
Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinporapar Purworejo Agung Pranoto mengatakan adanya kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kepada para pramuwisata di Purworejo untuk memiliki bekal kemampuan yang memadai.
“Adanya sertifikasi ini menjadi bentuk pengakuan terhadap mereka sebagi pengelola wisata,” kata Agung.
Dirinya berharap dari pelatihan dan sertifikasi kompetensi itu akan memberikan bekal yang cukup bagi mereka untuk mengembangkan wisata yang ada. Disebutkan jika wisata menjadi sektor yang amat berkembang, jika mereka hanya sekedar menunggu maka semuanya hanya akan berjalan di tempat atau tidak berkembang. (*)
Baca Berita Pantura