KUTOARJO-Pemerintah Kabupaten Purworejo menunjukkan komitmen dan kesungguhan dalam penanganan persoalan stunting. Setelah melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting di tingkat kabupaten, kegiatan serupa dilaksanakan di 16 kecamatan, dimulai dari Kecamatan Kutoarjo.
Kegiatan safari Rembuk Stunting dihadiri Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti di Aula Kantor Kecamatan Kutoarjo, Senin (05/06/2023). Turut mendampingi Sekdin Dinsosdaldukkb Widyowati SH MH, Forkopimcam Kutoarjo, Butuh, dan Grabag, serta para Kepala Puskesmas dari ketiga kecamatan.
Dalam kesempatan itu Wabup kembali mengingatkan, bahwa prevalensi kasus stunting di Kabupaten Purworejo berdasarkan SSGI, mengalami kenaikan. Yakni sebesar 15,7 persen di tahun 2021 menjadi 21,3 % pada tahun 2022.
Baca Berita Pantura
”Angka-angka tersebut harus menjadi perhatian. Hal ini erat hubungannya dengan pencapaian target pemerintah di tahun 2024, dimana prevalensi stunting ditargetkan 14%. sehingga perlu ada percepatan langkah untuk mencapainya,” katanya.
Wabup mengarahkan untuk melaksanakan 7 aksi konvergensi, terutama untuk TPPS tingkat Kecamatan. Yaitu penguatan data sasaran beresiko stunting, pendampingan berkelanjutan kepada sasaran beresiko, serta pengawasan Dana Desa diupayakan sudah ada anggaran intervensi kepada sasaran stunting.
Selain itu juga memaksimalkan kegiatan monitoring dan evaluasi terkait perkembangan kasus stunting, penguatan koordinasi lini sektoral, pelaksanaan kegiatan rembuk stunting tingkat kecamatan dan desa dapat di lakukan secara efektif, serta pelaporan dimana TPPS Kecamatan dapat memanfaatkan fasilitas pendukung seperti Aplikasi EPPTPPS.
Wakil Bupati berpesan untuk terus berkoordinasi dan berkolaborasi penanganan stunting tidak hanya tugas bidang kesehatan, tetapi menjadi tugas kita semua, termasuk penyediaan pangan bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih, dan beberapa penunjang atau mendukung intervensi pencegahan dan penurunan stunting.
“Penyelesaian penurunan stunting tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat, oleh sebab itu perlu dilakukan komitmen bersama agar penanganan dilakukan terus menerus dan berkesinambungan,” ungkapnya. (dra)
Baca Berita Pantura