Pengabdian Masyarakat, STIERA dan IBISA Beri Pendampingan Usaha Jamur Tiram Kelompok Difabel

JAMUR TIRAM : Para akademisi mendampingi usaha budidaya jamur tiram milik Kelompok Difabel Desa (KDD) Rejo Mandiri, Desa Sidorejo, Kecamatan Purworejo.

PURWOREJO – Dalam rangka pelaksanaan program pemberdayaan berbasis masyarakat, STIE Rajawali (STIERA) Purworejo, dan Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia (IBISA) Purworejo, memberikan pendampingan pada usaha budidaya jamur tiram milik Kelompok Difabel Desa (KDD) Rejo Mandiri, Desa Sidorejo, Kecamatan Purworejo.

Kegiatan pendampingan yang merupakan salah satu skema program Pengabdian Masyarakat dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek Dikti Tahun 2024 ini, diketuai oleh Oleh Nur Siyami, SE, M.Ak, Dosen Akuntasi STIE Rajawali Purworejo, dengan anggota Dr. Hesti Respatiningsih, SE, M.Par, Dosen Manajemen STIE Rajawali Purworejo, dan Rizki Dewantara, S.Kom, M.Kom dari Program Studi Sains Data IBISA.

“Kegiatan ini untuk membantu pengembangan usaha KDD Rejo Mandiri Desa Sidorejo Kecamatan Purworejo melalui metode pendampingan pengelolaan keuangan dan penguatan manajemen usaha jamur tiram,” kata ketua tim pengabdian masyarakat, Nur Siyami.

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed

Nur mengatakan, pendampingan dilakukan lantaran pihaknya melihat bahwa urgensi tujuan pembangunan berkelanjutan sangat dipengaruhi adanya kelompok Disabilitas. Dilain sisi, Difabel juga dapat meningkatkan risiko kemiskinan, karena kurangnya akses terhadap kesempatan kerja, kesempatan pendidikan, upah lebih rendah dan peningkatan biaya hidup bagi difabel.

“Oleh karena itu perlu adanya program pemberdayaan dan pendampingan yang dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kesempatan kerja bagi penyandang Difabel sesuai dengan amanat Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Tujuan Pembangunan Desa,” ucapnya.

Nur Siyami menjelaskan bahwa tim pengabdian masyarakat akan membantu mengatasi persoalan-persoalan dalam pengembangan usaha anggota KDD Rejo Mandiri. Persoalan pada aspek pemahaman literasi keuangan pada anggota KDD Rejo Mandiri telah diatasi dengan cara melaksanakan pelatihan dan pendampingan pemahaman literasi keuangan dan pendampingan penyusunan laporan keuangan kelompok.

“Serta cara menghitung HPP yang tepat supaya ada perbaikan dalam mengatasi kendala keuangan dan menentukan harga produk. Dalam hal mengatasi permasalahan pemasaran jamur tiram yang dihadapi KDD Rejo mandiri dilakukan pendampingan penguatan brand usaha perbaikan kemasan dan labelisasi yang marketable,” jelasnya.

Selain itu, kata Nur, KDD Rejo Mandiri akan diberikan pelatihan dan pendampingan sampai dengan bulan Desember 2024 untuk membuat konten-konten pemasaran dengan media sosial. Untuk membantu aktivitas pemasaran juga disediakan 1000 kemasan yang sesuai dengan labelisasi standar pangan untuk produk jamur tiram krispi dan vacum sealer.

Baca Juga :  Kawal Kasus Kekerasan Seksual Anak di Purworejo, Menteri PPPA Minta Keterangan Dinas hingga Polres

“Selain itu untuk aktivitas penjualan dan distribusi disediakan peralatan seperti rak gondola, keranjang bronjong, tenda untuk mendukung pameran produk dan lain-lain,” jelasnya.

Nur Siyami menambahkan, dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pemula ini, tim pelaksana program dibantu oleh 2 mahasiswa yaitu Chairani Permata Putri dari Prodi Akuntansi STIERA dan Yoga Wicaksana dari Prodi Manajemen STIERA.

“Keterlibatan mahasiswa dalam program ini akan mendukung implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, aktivitas mahasiswa dalam kegiatan pendampingan kepada kelompok KDD Rejo Mandiri akan dikonversi dalam 10 SKS, sehingga tidak hanya mendapatkan ilmu namun mahasiswa dapat memperoleh pengalaman nyata di lapangan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua STIE Rajawali Purworejo Dr Hesti Respatiningsih, SE, M.Par yang juga menjadi anggota tim pemberdayaan menyampaikan ucapan terimakasih pada DRTPM Kemendikbudristek Dikti yang telah memberikan kesempatan dan dukungan dana di tahun anggaran 2024 untuk tim dosen dan mahasiwa bisa terlibat langsung dalam memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

“Dosen dapat melakukan diseminasi penelitian dan ipteks yang dimiliki dapat digunakan oleh masyarakat, sedangkan mahasiswa yang terlibat dapat berinteraksi langsung dan ikut membangun lingkungan masyarakat desa,” terangnya.

Arif Handini selaku Ketua KDD Rejo Mandiri mengapresiasi dan sangat berterimakasih bahwa melalui program pemberdayaan berbasis masyarakat ini sungguh bermanfaat untuk memperkuat manajamen usaha bagi kelompok KDD Rejo Mandiri.

“Pendampingan yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kesempatan kerja bagi penyandang Disabilitas” katanya.

Dini menjelaskan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan keuangan usaha. Selain itu tim dosen dan mahasiswa membantu aktivitas pemasaran produk anggota KDD Rejo Mandiri baik melalui pemasaran online media sosial, dan anggota KDD Rejo Mandiri bisa ikut serta dalam kegiatan pameran produk UMKM di Gebyar Harnas UMKM se-Kabupaten Purworejo bulan Agustus lalu.

“Harapan kami kedepan dengan program ini dapat memotivasi bagi anggota untuk lebih giat lagi memasarkan produk-produknya sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan produk KDD Rejo Mandiri dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat,” harapnya.*

Baca Berita Pantura

Loading RSS Feed