KALIGESING-Merti desa menjadi cara yang baik untuk memperkuat semangat sosial dan budaya yang melekat dalam jiwa seluruh warga desa. Secara rutin, sebagian besar desa di Purworejo masih melestarikan kegiatan tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Purworejo Andang Nugerahatara Sutrisna saat membacakan sambutan Bupati Purworejo dalam pengajian Merti Desa Pucungroto Kecamatan Kaligesing di kompleks balai desa setempat, Minggu (1/9/2024). Kegiatan ini diikuti warga setempat dan Kulonprogo yang berbatasan dengan Pucungroto.
Hadir dalam pengajian tersebut Pj Camat Kaligesing Agung Supriyanto serta anggota DPRD Kabupaten Kulonprogo Keksi Wuryaningsih dan menghadirkan ustadz Muhammad Jazari dari Temon Kulonprogo.
“Atas nama Pemerintah Daerah, saya sampaikan terimakasih dan apresiasi kepada masyarakat dan Pemerintah Desa Pucungroto, yang telah mengungkapkan rasa syukurnya dengan mengadakan merti desa, yang diisi kegiatan religius. Semoga dengan pengajian seperti ini, akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita,” kata Andang.
Menurutnya merti desa pada hakikatnya merupakan sebuah kegiatan yang menjadi simbol rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan-Nya. Ini juga jadi sebuah wadah dimana warga masyarakat bisa membina tali silaturahmi, saling menghormati, serta saling asah, asih dan asuh. Kesemuanya itu merupakan nilai-nilai kearifan lokal yang harus terus dijaga, agar tidak tergerus oleh derasnya perubahan zaman.
“Dalam kesempatan ini saya mengajak masyarakat Purworejo khususnya di Desa Pucungroto untuk bersama-sama menangkap peluang, berkreasi, berinovasi, menggali dan mengembangkan potensi yang ada, demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Kepala Desa Pucungroto Edi Widodo mengungkapkan pengajian merti desa ini untuk dimaksudkan untuk memberikan pencerahan religius bagi warga masyakarat. Diharapan, ini akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga kepada Allah SWT.
“Tema yang kita angkat ini adalah greget nyawij murakabi. Dengan harapan warga akan selalu semangat, bersatu dan bermanfaat bagi sesama,” kata Edi Widodo.
Dikatakan pengajian tersebut menjadi rangkaian merti desa di Pucungroto. Dan masih akan dilanjutkannya malam harinya dengan menggelar pertunjukan topeng ireng dari Kulonprogo.
Jalannya pengajian berlangsung semarak karena ustadz KH Muhammad Jazari membawa seperangkat wayang sebagai media dakwahnya. Ini masih dilengkapi dengan iringan gamelan dan sinden. (*)